Friday, October 16, 2015

TERAPI BERPIKIR AGAR SAKIT CEPAT SEMBUH



Dalam tulisan ini akan saya jelaskan bagaimana cara melakukan terapi agar sakit cepat sembuh. Terapi berpikir dengan menggunakan panduan dari Al-Quran dan Hadis. Kita yang muslim sudah pada tahu bahwa Al-Qur’an adalah obat. Hadis akan membantu kita untuk memahami Al-Qur’an. Berikut saya berikan beberapa terapi berpikir yang bisa kita lakukan ketika sakit.

Mohon perhatian, baca artikel ini harus sampai selesai dengan penuh konsentrasi, karena ini terapi berpikir. Agar bisa konsentrasi baca dengan tenang, ikhlas, dan berdoa minta diberi hidayah.  

SETELAH SAKIT PASTI DATANG SEMBUH

Jika kita hubungkan dengan hukum siklus, sakit adalah bagian dari siklus kehidupan yang harus dilalui oleh setiap manusia. Adanya siklus kehidupan diumpamakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an, sebagai berikut:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Albaqarah:164).

Dalam ayat ini, siklus kehidupan diumpamakan seperti silih bergantinya malam dan siang, serta mati dan hidupnya bumi. Siklus ini adalah ketetapan Allah yang berlaku umum dalam setiap kehidupan.

Pola siklus ini bisa digunakan sebagai terapi berpikir. Ketika sedang sakit, ingat siklus pasangan dari sakit adalah sembuh. Maka sudah pasti ketika sakit akan datang masanya sembuh. Masa datangnya sembuh tergantung berat dan ringannya sakit.

Sambil menunggu siklus sembuh, disarankan untuk berobat. Lakukan pengobatan dengan berbagai macam cara yang dianjurkan dalam agama, seperti bersedekah, berobat ke dokter, berbekam, akupuntur, dll. Berobat tujuannya menguatkan doa yang kita lantunkan dengan tindakan.

Selama pengobatan, pikiran harus tetap berpatokan bahwa suatu saat siklus sakit akan digantikan oleh sembuh. Selama pengobatan, kita harus bersabar karena datangnya siklus sembuh butuh waktu. Ketentuan waktunya ada di tangan Tuhan. Maka berserah diri dan bersabar menanti datangnya ketentuan Tuhan di saat sakit dapat membantu proses penyembuhan dari sakit. Sambil ingat-ingat bahwa ketika bersabar, kita sedang menjadi kekasih Allah swt.

Cara berpikir  di atas, akan membawa suasana hati lebih tenang dan damai ketika sakit. Kondisi hati yang tenang dan damai, dapat membantu proses penyembuhan penyakit.

SETELAH SAKIT PASTI DATANG REZEKI

Dalam sebuah hadis dikatakan, “sakit adalah penggugur dosa”. Karena sakit penggugur dosa maka penyebab sakit adalah dosa. Sangat logis jika dosa dikatakan penyebab sakit, sebab dosa-dosa yang kita lakukan mengundang hal-hal  negatif yang tidak kita inginkan seperti sakit. Maka ketika kita berbuat dosa secara tidak sadar kita sedang mengundang hal-hal negatif yang tidak kita inginkan.

Tapi kenyataannya, tidak ada manusia yang luput dari dosa, jadi sakit adalah hal yang biasa dialami oleh semua orang. Jadi, ketika sakit santai saja. Masalahnya apa yang harus kita pikirkan ketika sakit?

Ketika sakit berpikirlah bahwa kita sedang dibersihkan dari dosa. Dalam kondisi bersih dari dosa, kita akan menarik hal-hal bersih yaitu rezeki. Maka dari itu bacalah bahwa sakit adalah cara Allah dalam memberikan kasih sayang-Nya kepada manusia.

Penulis sendiri mengalami, semua hal-hal baik didapat setelah melalui sakit. Seperti dapat motor, mobil, rumah, jabatan, ilmu, derajat, kemampuan, peningkatan keimanan, selalu di awali dengan sakit. 

Orang tua dahulu punya kepercayaan jika anak sakit, diyakini sebagai tanda bahwa anak tersebut akan mendapat kemampuan baru dalam hidupnya. Hal itu ternyata logis, jika dikaitkan dengan pengetahuan yang bersumber dari agama, bahwa sakit akan mengantarkan manusia kepada hal baru yang lebih baik. 

Maka dari itu, terapi berpikirnya adalah ketika sakit pahami bahwa itu adalah siklus yang pasti dilalui manusia ketika akan mendapatkan rezeki. Dengan berpikir siklus, “setelah sakit akan datang rezeki” maka perasaan (emosi) yang akan muncul adalah bahagia, dan optimis. Kondisi bahagia dan optimis akan membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit.

JANGAN TAKUT MATI

Rata-rata hal yang ditakuti orang akibat dari sakit adalah kematian. Memang masuk akal, karena sudah banyak bukti, orang mati karena sakit. Nabi Muhammad saw sendiri, meninggal dunia salah satu sebabnya adalah sakit. Kondisi kesehatan Nabi Muhammad saw terganggu akibat racun yang dimakannya saat penaklukkan kaum Yahudi.

Kematian adalah kehendak Allah yang setiap orang pasti menemuinya. Sekarang atau nanti, semua orang pasti mati. Untuk itu kematian jangan ditakuti, sebab tidak ada manfaatnya, kecuali dengan mempersiapkan kematian dengan berbekal kebaikan. Dikisahkan dalam sejarah, orang-orang baik, para syuhada, mereka dengan optimis, gembira, menyongsong kematian.

Logisnya supaya tidak takut mati, ketika sakit, sunah Nabi Muhammad saw mengajarkan untuk mengobati penyakit dengan sedekah. Akibat sakit ada dua kemungkinan yaitu sehat kembali hidup di dunia atau mati untuk hidup di akhirat. Maka, mengobati penyakit dengan sedekah sama dengan mempersiapkan dua kemungkinan yaitu menyiapkan bekal hidup di dunia jika sehat lagi dan akhirat jika mati. Oleh karena itu, mengobati penyakit dengan sedekah sama dengan menghilangkan rasa takut terhadap mati.

Alasan kedua, di dalam hadis dijelaskan, “sakit adalah penggugur dosa”. Artinya ketika sakit kita sedang dibersihkan dari dosa. Masuk akal jika ketika menjenguk orang sakit berharap dapat doa dari yang sakit, karena dijelaskan dalam hadis, doa orang sakit mustajab. Loginya, hal yang membuat doa orang sakit mustajab adalah mereka sedang dalam kondisi teraniaya dan bersih dari dosa.

Dalam kondisi sakit, bersih dari dosa, jika kematian menjemput, mereka dapat dikatakan mati syahid, atau mati dalam keadaan suci dari dosa. Ketika mati dalam keadaan suci dari dosa maka syurga balasannya.

Kesimpulannya ketika kita sakit, supaya cepat sembuh, haruslah berpikir optimis karena setelah sakit akan datang sehat dan rejeki tidak disangka-sangka. Harus tetap optimis sekalipun mati bakal menjemput, karena mati dalam sakit sama dengan mati dalam kesucian yang akan dibalas dengan syurganya Allah. Kemudian, perkuat rasa optimis dengan mengobati sakit dengan cara sedekah. Wallahu ‘alam.

(Muhammad Plato, Penulis buku hidup sukses dengan logika Tuhan. @logika_Tuhan)

2 comments: