Thursday, May 19, 2016

ILMU MENGALAH

oleh: Muhammad Plato

Dewasa bukan diukur dari usia. Kedewasaan berurusan dengan mental. Umur bergerak semakin tua itu pasti, tapi dewasa belum tentu. Untuk itulah kita sering melihat orang tua berkelahi seperti anak-anak berebut jatah makan. Kita juga sering melihat anak-anak tampil dewasa menghidupi ibu dan anggota keluarganya.
  
Semakin tua usia semakin bersikap bijaksana. Semakin tua semakin terkendali emosinya. Itulah gambaran ideal dari perkembangan mental manusia. Namun faktanya, semakin tua usia semakin sulit menerima kekalahan, semakin sulit kendalikan emosi dan semakin sulit mengambil keputusan karena takut kehilangan.
Dalam teori pengambilan keputusan dikenal tiga ketentuan, yaitu win win solution (menang menang), win lose solution (menang kalah), atau lose lose solution (kalah kalah).

Kebanyakan orang menginginkan keputusan dengan win win solution, karena sifat manusia selalu ingin dapat untung secara material. Sedikit sekali orang yang mau menerima keputusan dengan lose win, apalagi lose lose. Untuk orang-orang serakah mereka selalu menginginkan keputusan dengan model win lose

Penyebab manusia tidak mau mengalah karena pada dasarnya manusia adalah penakut. Intinya takut kehilangan hal yang bersifat material. Ketetapannya sudah tertulis dalam Al-Qur’an, sebagai berikut;


Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (Al Baqarah, 2:155)

ILMU MENGALAH PERTAMA yang harus dipahami adalah mengetahui sebab akibat dibalik makna sabar. Dijelaskan di dalam Al-Qur’an ada dua konsep yang digandengkan antara BERITA GEMBIRA dengan  SABAR. Jika menggunakan pendekatan sebab akibat, maka dua konsep tersebut akan dipahami sebagai berikut:
 
SEBAB
AKIBAT
BERITA GEMBIRA
SABAR
AKIBAT
SEBAB

Ada dua alternatif dalam memahami kesabaran, pertama berita gembira bisa dipahami sebagai sebab kita jadi orang sabar. Artinya dengan membaca berita-berita gembira yang akan didapatkan dari Tuhan, maka kita akan jadi orang-orang sabar. Maka jika kita ingin jadi orang sabar, hendaknya selalu membaca berita-berita gembira yang dijanjikan Tuhan dalam setiap kejadian.

Pemahaman kedua, kita bisa membaca sebaliknya yaitu sabar sebagai sebab datangnya kegembiraan dari Tuhan.  Maka, jika ingin mendapat kegembiraan jadilah orang sabar. Bacalah bahwa sabar sebagai sebab datangnya kegembiraan.

Orang-orang yang tidak siap kalah, sebenarnya mereka yang tidak siap jadi orang sabar. Kekalahan identik dengan kehilangan. Semakin tinggi rasa takut kehilangan seseorang maka semakin takut mengalah alias selalu ngotot mau menang. Lamanya konflik terjadi dalam masyarakat didukung oleh faktor ketidaksiapan masyarakat untuk jadi orang-orang sabar, dan  tingginya rasa takut kehilangan.

ILMU MENGALAH KEDUA adalah memahami konsep berserah diri. Konsep ini dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al Baqarah, 2:112)

Berikut adalah efek atau akibat berserah diri kepada Tuhan, yang harus dipaham. 

Menyerahkan diri kepada allah
Berbuat kebajikan
Pahala
Tidak ada kekhawatiran
Tidak bersedih hati
SEBAB
AKIBAT

Berserah diri kepada Allah adalah salah satu kebajikan yang dapat mengakibatkan datangnya rasa tenang dan kebahagiaan. Orang-orang yang memahami konsep ini akan mudah mengalah untuk melepaskan urusan dunianya dan berserah diri kepada Allah.

Jangan terlalu MENUNTUT untuk selalu menjadi pemenang dalam urusan dunia. Selalu menuntut, takut kehilangan, ingin selalu menang, merasa paling benar, adalah sifat-sifat individualis yang jadi sebab terjadinya konflik berkepanjangan, menyulitkan dalam mengambil keputusan, dan melahirkan perpecahan.

Jadilah orang-orang yang selalu mengalah dengan bersabar dan berserah diri kepada Allah tuhan semesta alam. Bacalah sesungguhnya orang-orang sabar dan berserah diri kepada Tuhan adalah pemenang. Tuhan memberikan pahala, kebahagian, ketenangan jiwa, kemudahan, kejayaan kepada orang-orang yang mengalah dengan menjadi orang sabar dan berserah diri kepada Tuhan.

Sesungguhnya tidak ada keraguan seikitpun bahwa orang-orang yang mengalah dengan bersabar dan berserah diri kepada Tuhan akan berbalik menjadi pemilik dunia dan segala isinya. Itulah janji Tuhan yang pasti. Wallahu ‘alam.

(Muhammad Plato, @logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment