Tuesday, March 28, 2017

PENDOSA YANG DISENANGI ALLAH



OLEH:
MUHAMMAD PLATO

Judul tulisan ini tidak hendak menyuruh orang berbuat dosa. Tapi coba jawab pertanyaan ini, “adakah manusia yang tidak berbuat dosa?” Kalau jawabannya ada, jawaban Anda bertentangan dengan hadis Nabi Muhammad saw yang mengatakan bahwa, “setiap anak Adam pelaku dosa”.

Di negeri yang masyoritas beragama dan  minoritas prilaku beragama ini, sering menghujat para pelaku dosa tanpa aling-aling. Prilaku tidak beragama ini disebarluaskan melalui media massa yang kadang beragama dan kadang tidak tidak beragama.

Tulisan ini hanya ingin mengajarkan kepada pelaku dosa yang banyak sekali di negeri ini, untuk tetap berharap baik kepada Allah. Jika pendosa-pendosa, harapannya tetap baik kepada Allah swt, sedikit-demi sedikit dunia ini akan membaik. Sebab negeri ini tergantung kepada harapan masyarakatnya.

Kebodohan yang saya saksikan di negeri ini adalah mereka yang merasa orang baik justru ucapan dan pikirannya tidak punya harapan  baik untuk negeri ini. Pelaku dosa yang masih punya harapan baik, lebih baik dari orang-orang baik yang tidak mau berbuat karena putus asa.

·         Hadis riwayat Abu Hurairah ra:
Dari Nabi saw. tentang yang beliau riwayatkan dari Tuhannya, beliau bersabda: Seorang hamba melakukan satu perbuatan dosa lalu berdoa: "Ya Allah, ampunilah dosaku". Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau akan menghukum karena dosa itu. Kemudian orang itu mengulangi perbuatan dosa, lalu berdoa lagi: Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau menyiksa karena dosa itu. Kemudian orang itu melakukan dosa lagi, lalu berdoa: Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau menghukum karena dosa itu serta berbuatlah sesukamu, karena Aku benar-benar telah mengampunimu. Abdul A`la berkata: Aku tidak mengetahui apakah Allah berfirman "berbuatlah sesukamu" pada yang ketiga kali atau keempat kali. (Shahih Muslim No.4953)

·         Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Seorang lelaki datang menemui Nabi saw. lalu berkata: Ya Rasulullah! Aku telah melanggar hukum hudud, maka laksanakanlah hukuman itu atas diriku! Kemudian tibalah waktu salat dan ia pun ikut salat bersama Rasulullah saw. Setelah menyelesaikan salat, orang itu berkata lagi: Ya Rasulullah! Sesungguhnya aku telah melanggar hukum hudud, maka laksanakanlah hukuman Allah itu atas diriku! Rasulullah saw. bertanya: Apakah engkau ikut melaksanakan salat bersama kami? Orang itu menjawab: Ya! Rasulullah saw. bersabda: Kamu telah diampuni. (Shahih Muslim No.4965)

·         Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.:
Bahwa seorang lelaki telah mencium seorang perempuan, lalu orang datang menemui Nabi saw. untuk menceritakan hal itu kepada beliau. Maka turunlah ayat: Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapus dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang mau ingat. Lelaki itu bertanya: Apakah ayat ini untukku, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. bersabda: Untuk siapa saja di antara umatku yang melakukan hal itu. (Shahih Muslim No.4963)

Silahkan pahami hadis di atas apa maksudnya? Setiap orang berhak memahami berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Jangan takut salah, jika kita salah memahami, Allah sendiri yang akan membimbing kita ke jalan benar. Setiap muslim memiliki kewajiban  berpikir, bukan hanya mendengar. Hal terpenting dalam berpikir adalah berniat mencari kebenaran.

Hadis-hadis di atas adalah bukti nyata bahwa Allah swt  maha pengampun. Allah lebih besar rahmat dan kasihnya dari pada murkanya. Hadis-hadis ini bertujuan memberi  memberi peluang kepada para pelaku dosa untuk tetap memiliki harapan hidup sejahtera di dunia dan akhirat.

Seburuk-buruknya dosa yang kita lakukan adalah dosa yang mematikan harapan baik kepada Allah swt. bagi pelakunya. Untuk kepentingan inilah hadis-hadis ini dikemukakan oleh Nabi Muhammad saw. kepada kita semua, agar para pelaku dosa tidak putus asa dan tetap optimis bisa hidup lebih baik.

Demikian juga dengan akhlak manusia, jangan pernah menutup pintu maaf dan ampunan kepada pelaku dosa, sebesar apapun dosa manusia itu. Jangan menghujat pelaku dosa, karena dalam diri setiap orang termasuk pelaku dosa, melekat hak dari Allah yang harus kita jaga yaitu hak harapan hidup lebih baik di dunia dan akhirat.

Rasulullah saw. bersabda: Sungguh Allah akan LEBIH SENANG menerima tobat hamba-Nya ketika ia bertobat kepada-Nya daripada (kesenangan) seorang di antara kamu sekalian yang menunggang untanya di tengah padang luas yang sangat tandus, lalu unta itu terlepas membawa lari bekal makanan dan minumannya dan putuslah harapannya untuk memperoleh kembali. Kemudian dia menghampiri sebatang pohon lalu berbaring di bawah keteduhannya karena telah putus asa mendapatkan unta tunggangannya tersebut. Ketika dia dalam keadaan demikian, tiba-tiba ia mendapati untanya telah berdiri di hadapan. Lalu segera ia menarik tali kekang unta itu sambil berucap dalam keadaan sangat gembira: Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu. Dia salah mengucapkan karena terlampau merasa gembira. (Shahih Muslim No.4932)


Dalam logika Tuhan, para pelaku dosa yang masih punya harapan baik, lebih baik dari pada orang-orang baik yang putus asa. Para pendosa tetaplah berharap baik kepada Allah, semoga negeri ini menjadi lebih baik.

Sholawat dan salam kepada Rasulullah saw, dan terimakasih ya Allah telah membimbing kami dalam dosa. Semoga Engkau jadikan kami orang-orang yang berjalan lurus di atas petunjuk Mu. Amin.

(Penulis Master Trainer @logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment