Saturday, June 8, 2019

MENGHIDUPKAN PIKIRAN


OLEH: MUHAMMAD PLATO

“supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (pikirannya) dan supaya pastilah (ketetapan adzab) terhadap orang-orang kafir.” (Yasin, 36:70)

Berpola pikir akhirat dengan berpola pikir duniawi memiliki perbedaan signifikan. Dari dulu hingga sekarang, pola pikir manusia hanya berkutat pada dua kemungkinan, yaitu berpola pikir dengan keterikatan duniawi dan berpola pikir keterikatan akhirat. Penulis coba jelaskan beberapa karakteristik dari kedua pola pikir tersebut.

Pertama, orang berpola pikir duniawi menganut keyakinan Atheis atau Agnostik. Ciri khas mereka adalah menghilangkan pola pikir akhirat. Menghilangkan pola pikir akhirat, sama dengan menghilangkan kemutlakkan dalam berpikir. Sifat dari pola pikir duniawi adalah relatif, tidak punya ketentuan pasti dan pesimis.

Kedua, dalam pola pikir duniawi, kejadian baik tidak selalu berakibat baik, sebaliknya kejadian buruk tidak selalu berakibat buruk. Dari sudut pandang duniawi, orang-orang jujur bisa masuk penjara, dan orang-orang jahat bisa masuk istana. Jadi cara baik dan buruk bisa dilakukan untuk mencapai tujuan, tanpa ikatan moral ketuhanan.

Ketiga, pola pikir duniawi, melihat sebab kejadian berada diluar dirinya dan bersifat material. Kejadian buruk penyebabnya sangat tergantung pada benda-benda (manusia) yang ada disekelilingnya. Maka, berprasangka buruk adalah karakter pola pikir duniawi.

Keempat, pola pikir duniawi melihat dunia sebagai benda-benda terpisah. Perbedaan dianggap sebagai ancaman terhadap kekuasaan. Berkuasa dalam pola pikir duniawi adalah mendominasi dan mengendalikan dengan kekuatan fisik. 

"Sesunguhnya orang-orang yang tidak meyakini adanya akhirat, dia telah mematikan pikirannya". (Muhammad Plato)
Selanjutnya, pola pikir akhirat ditandai dengan berlakunya kemutlakkan, kebaikkan akan berdampak kebaikan yang lebih baik untuk pelakunya. Ada beberapa ciri yang bisa kita amati dalam berpola pikir akhirat.

Pertama; Dalam pola pikir akhirat, orang-orang yang masuk penjara (menderita) sudah pasti dengan ketidakjujurannya, dan mereka yang masuk istana (bahagia) pasti memiliki kemuliaan. Pengetahuan ketidakjujuran yang masuk penjara, dan kemulian yang masuk Istana bukan diukur dari penglihatan manusia, tapi dari ketentuan Allah Yang Maha Mengetahui dan Teliti.

Kedua; Kemutlakkan dalam pola pikir akhirat, dapat membantu manusia tetap optimis, dan memiliki tujuan hidup yang jelas. Pilihan hidup dalam pola pikir akhirat yaitu antara baik dan lebih baik. Kesabaran bagi orang-orang yang berpola pikir akhirat adalah berbuat konsisten dalam kebaikan.

Ketiga; Pola pikir akhirat selalu berprasangka baik kepada Tuhan. Setiap kejadian buruk datang dari diri sendiri, dan setiap kejadian baik adalah dari Tuhan Yang Maha Baik. Kesalahan datang dari kebodohan dirinya, bukan dari kesalahan orang lain. Maka, menyalahkan orang lain adalah perbuatan salah.

Keempat; dalam pola pikir akhirat, kebaikan tidak ada dikepala setiap manusia, tapi ada dalam pikiran Tuhan yang dipersepsi manusia. Manusia tidak bisa memaksakan kebenaran atas nama Tuhan, namun harus saling mengingatkan. Sedangkan menerima dan menolak kebenaran seorang manusia adalah hak prerogatif Tuhan.  

Panduan berpikir duniawi adalah alam dan panduan berpikir akhirat adalah kitab suci. Secerdas-cerdasnya manusia tidak mengenal akhirat dia bodoh, sebodoh-bodohnya manusia mengenal akhirat, dia cerdas. Mengenal pola pikir kehidupan akhirat adalah kemutlakkan dalam berpikir. Tanpa keyakinan Akhirat, manusia telah tersesat di jalan sesat.

Maka siapakah orang-orang yang berada di jalan lurus? “orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.” (Lukman, 31:4). “Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat benar-benar menyimpang dari jalan (yang lurus). (Al Mukminuun, 23;74).

Sesunguhnya orang-orang yang tidak meyakini adanya akhirat, dia telah mematikan pikirannya. Semoga kita semua mendapat ampunan dari Allah swt. Wallahu’alam.

(Penulis Head master Trainer)

No comments:

Post a Comment