Saturday, June 1, 2019

SOFTWARE OTAK TERCANGGIH


OLEH: MUHAMMAD PLATO

Setelah usai jam kerja, kita tidak pernah langsung pulang, kadang diisi dengan diskusi tentang banyak hal berkaitan dengan pendidikan atau agama. Diskusi tidak terasa sampai dua jam hingga pulang kemalaman. Suatu ketika, pertanyaan ini dikemukakan oleh kawan yang ingin memahami logika Tuhan, yang penulis kembangkan dari Al-Qur’an.

Pertanyaannya adalah, “dari mana asal ide bahwa Al-Qur’an sebagai sumber logika Tuhan?” Pertanyaan mendasar ini butuh penjelasan tidak sederhana. Penulis harus berpikir dan memilah milah dari mana memulai menjawab pertanyaan ini agar mudah dipahami. Jawaban harus terstruktur mengandung penjelasan sebab akibat (logis) agar bisa dipahami dan dipelajari sendiri.

SEBAGIAN KECIL SEBAB AKIBAT KEHENDAK TUHAN DAPAT KITA LIHAT DAN PAHAMI, SEBAGIAN BESAR KITA TIDAK MENGETAHUINYA (MUHAMMAD PLATO)
Awal lahirnya ide logika Tuhan berangkat dari perintah berpikir yang diulang-ulang dalam Al-Qur’an sebanyak kurang lebih 63 kali (TH. Muhammad, 1983) . Perintah berpikir pasti ada kaitan dengan akal (rasio) atau logika, karena hati identik dengan rasa.  Taslaman (2010) menjelaskan bahwa tanpa logika (bernalar) akal manusia tidak akan berfungsi. Perintah 63 kali berulang-ulang bukan perkara biasa, pasti ada kepentingan luar biasa yang harus dilakukan manusia.

Menurut Al-Ghazali (2004) akal (rasio) adalah perdana menteri. Tugas perdana menteri berbeda dengan raja. Perdana menteri memiliki wewenang mengatur segala urusan untuk kesejahteraan rakyat. Akal dituntut memiliki kemampuan berpikir cerdas dan kreatif untuk memberikan kedamaian dan kesejahteraan rakyat. Itulah gambaran begitu pentingnya rasio dalam diri kita. Maka dapat dipahami jika Allah memerintahkan berpikir sampai 63 kali dalam Al-Qur’an.

Perintah berpikir ditujukan kepada akal, sedangkan aktivitas berpikir adalah BERLOGIKA. Definisi berlogika penulis sederhanakan sebagai beripikir sebab akibat. Setiap akal pasti berlogika. Antara akal dan logika diumpamakan seperti HARDWARE dengan SOFTWARE. Akal adalah hardware dan logika adalah softwarePerumpamaan itu berlaku pula di alam semesta. Alam adalah hardware dan Al-Qur’an adalah software. Dalam tubuh manusia, seluruh tubuh adalah hardware dan logika adalah software.

Manusia adalah hardware tercanggih yang tidak akan pernah ada tandingannya di muka bumi ini. Penciptanya adalah Allah swt. Hal yang membedakan kualitas manusia adalah isi software. Manusia kualitas nomor 3 menggunakan software logika alam empiris, manusia kualitas nomor 2 menggunakan logika kehendak akal semata, dan manusia kualitas nomor 1 menggunakan logika kehendak Tuhan.

Logika (kehendak) Tuhan adalah software tercanggih untuk akal manusia. Tidak semata-mata Allah menciptakan hardware jika tidak dengan software-nya. Maka software itu adalah dalam Al-Qur’an, berupa pola-pola berlogika menurut petunjuk dan kehendak tuhan Allah swt.

Dasar berlogika menurut petunjuk tuhan Allah swt. adalah menjadikan Allah sebagai sebab sekaligus sebagai akibat. Informasinya bisa kita dapat dari Al-Qur’an. “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Hadiid, 57:3). Sebab-akibat kejadian alam selalu mengikuti kehendak Allah dengan berbagai bentuk variasi sebab dan akibat kejadian. Apa pun yang terjadi di alam adalah bagian dari kehendak Allah dan sebab awalnya selalu dari Allah dan akibat akhirnya kepada Allah.

Sebab akibat kejadian alam di atas kehendak Allah sebagian kecil bisa didilihat dan dipikirkan, namun sebagian besar manusia tidak mengetahuinya. Apa yang kita lihat dan pikirkan hanyalah sebagian kecil dari sebab akibat kehendak Allah. 

Contoh-contoh logika (menurut petunjuk) Tuhan  atau disingkat logika Tuhan, dapat di search dalam blog SUKSES DENGAN LOGIKA TUHAN. Sudah ada 300 lebih artikel tentang pejelasan logika Tuhan. Jadi logika Tuhan adalah berpikir sebab akibat mengikuti petunjuk Allah swt, bersumber dari kitab suci Al-Qur’an.

Logika tuhan adalah software berpikir tercanggih untuk otak manusia, dikembangkan dari kitab suci Al-Qur’an.  Manusia-manusia pengguna software berpikir ini, akan jadi manusia-manusia berkarakter tangguh, berakhlak mulia, berpribadi agung, dan menjadi khalifah di muka bumi.

Demikian penjelasan saya kawan, semoga mendapat pencerahan dari Allah. Kesalahan milik pribadi penulis, dan kebenaran mutlak milik Allah. Penulis hanya melaksanakan tugas sebagai mana dijelaskan di dalam Al-Qur’an, “wa maa ‘alainaa illal balaagul mubiin”. "dan kewjaiban kami tidak lain adalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas”. (Yasin, 36:17). Wallahu ‘alam.

 (Penulis Head Master Trainer)

No comments:

Post a Comment