Saturday, February 6, 2021

BIARKAN ALLAH MEMIKIRKAN KITA

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Sebuah quot inspiratif dikemukakan oleh Simon Weil, “Bukan urusan saya memikirkan diri saya sendiri. Urusan saya adalah untuk memikirkan Tuhan. Dan urusan-Nya lah untuk memikirkan saya”.  Beliau seorang filsuf mistikus beragama Kristen dan aktivis politik berasal dari Perancis. Sangat produktif menulis dan beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.

Di sinilah persinggungan pemikiran sekalipun berbeda agama. Ajaran agama-agama di dunia mengandung beberapa kesamaan dalam berpikir. Namun ada kalanya perbedaan pemikiran, karena ada agama yang hanya sebatas pemikiran manusia. Al-Qur’an bukan hasil pemikiran manusia. Al-Qur’an berisi pikiran-pikiran Allah Sang Pencipta Alam Semesta. Al-Qur’an adalah anugerah terbesar bagi umat manusia, sebab di dalamnya terdapat panduan-penduan Nya bagaimana manusia bisa hidup sejahtera. Al-Qur’an adalah alat untuk menganalisis pemikiran setiap orang dari golongan, budaya, dan ras manapun orang tersebut.  

Jika kita analisis berdasarkan Al-Qur’an quot Simon Weil mengandung kebenaran yang sumbernya dari Al-Qur’an. Penulis akan membahas quot tersebut dengan panduan Al-Qur’an.  Sumber ayatnya adalah “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku.” (Al Baqarah, 2:152).

Kata kuncinya “ingatlah kepada Ku, maka Aku ingat kepadamu”. Jadi ketika kita ingat Allah, saat itu juga Allah sedang ingat kepada kita. Mengingat Allah salah satu cara manusia berterimakasih kepada Allah. Dalam setiap tarikan dan hembusan napas jika kita ingat kepada Allah maka itulah bentuk rasa bersyukur manusia kepada Tuhan Penciptanya. Ingat Allah substansinya bisa berterimakasih, mohon pertolongan, atau mohon ampun.  

Kegiatan shalat yang kita lakukan sebagai umat Islam adalah kegiatan mengingat Allah. Umat Islam punya kedisiplinan yang tinggi dalam mengingat Allah. Mengingat Allah adalah bagian dari aktivitas berpikir, aktivitas berpikir sama dengan doa. Ketika kita ingat Allah maka Allah ada dalam pemikiran kita, sebaliknya Allah memikirkan kita, karena dalam Al-Qur’an dijelaskan Allah memikirkan kita jika kita memikirkan Allah.

Jadi quot Simon Weil sebenarnya membahasa logikakan kalimat Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah ayat 152. Jadi memikirkan tentang diri sendiri tidak begitu penting, karena Allah yang harus kita pikirkan sehingga Allah memikirkan tentang diri kita. Ketika kita memikirkan Allah dengan memohon pertolongan dari segala bencana, maka urusan Allah untuk memikirkan bagaimana memberi pertolongan kepada kita.

Jika kita selalu ingat, berpikir, memohon, meminta kesejahteraan hidup di dunia, maka Allah secara langsung telah bertanggung jawab untuk mensejahterakan hidup kita. Maka cukup dengan ingat atau memikirkan Allah Yang Maha Kuasa, maka setiap langkah kita, nafas kita, menjadi tanggung jawab Allah untuk mewujudkan dan menjaganya.

Untuk itu Allah Allah memperjelas lagi perintahnya, “ingatlah Allah banyak-banyak, maka kamu akan jadi orang beruntung”. (Al Jumu’ah, 62:10). Itulah penegasan jaminan Allah bagi orang-orang yang selalu memikirkan Allah. Jadi fokus pada Allah, selamat mecoba insya Allah sukses. Wallahu’alam.   

No comments:

Post a Comment