Saturday, May 27, 2017

SEMUA MANUSIA PENDUSTA, KECUALI…?


OLEH:
MUHAMMAD PLATO

Jangan percaya pada laki-laki 100 persen, jangan juga percaya pada wanita 100 persen, karena semua manusia pendusta. Kalau tidak percaya semua manusia pendusta, coba pikir apa maksudnya jika Allah swt mempertanyakan sampai 31 kali kepada kita “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Ar-Rahman:13)

Hampir setiap hari kita mengingkari nikmat Tuhan. Mengingkari nikmat Tuhan sudah jadi prototipe manusia. Mengapa demikian? karena Tuhan menetapkan sifat manusia tukang berkeluh kesah.

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (Al-Ma’arij, 70:19)

Sifat manusia suka berkeluh kesah inilah yang menjadi sebab manusia menjadi makhluk pendusta. Mengapa manusia pasti suka berkeluh kesah, karena ketentuan-Nya juga manusia harus hidup dalam kesusahan. Tidak ada manusia yang lepas dari kesusahan dan pasti ada keluh kesah.

 Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (Al-Balad, 90:4)

Saat ditimpa kesusahan hampir mayoritas setiap manusia berkeluh kesah. Logika yang selalu dipakai ketika menghadapi masalah atau kesulitan adalah kesulitan (sebab), keluh kesah (akibat). Logika yang sesuai petunjuk Tuhan adalah kesulitan (sebab), bersabar dengan baik (akibat). Itulah logika berpikir yang diberi petunjuk Tuhan. Siapa yang menyimpang, maka berakibat kerugian hidup di dunia dan akhirat.

Bukti bahwa hidup manusia harus menempuh susah payah. Semua kebutuhan manusia harus dipenuhi orang lain, dan perlu diusahakan. Ketika makanan sudah dihidangkan, seluruh anggota badan harus bekerja memproses makanan. Setelah makanan ada di dalam, sampahnya harus dikeluarkan. Hidup adalah penderitaan tiada akhir.

Keluh kesah hampir menjadi ucapan manusia setiap hari. Bertemu masalah besar ataupun kecil manusia tidak lepas dari keluh kesah. Dalam kehidupan keluarga, istri, suami, anak, mertua, tidak lepas dari keluh kesah. Cuaca hujan, kemarau, banjir, macet, panas, dingin, tidak lepas dari keluh kesah. Bulan ramadhan, lebaran, dapat THR, sehat, sakit, selalu ada keluh kesah.

Saat berkeluh kesah itulah sebenarnya kita sedang mendustai nikmat Tuhan. Setiap keluhan adalah dusta pada nikmat Tuhan, untuk itulah haram mengeluh. Setiap keluhan melupakan nikmat Tuhan yang setiap saat kita dapatkan.

Betapa terbatasnya kesadaran manusia kepada nikmat dan anugerah Tuhan, sampai hanya seekor nyamuk hinggap di badan bisa jadi dusta terhadap nikmat Tuhan. Hanya orang-orang yang mau berpikir memahami isi Al-Qur’an yang bisa memahami melimpahnya nikmat Tuhan yang setiap saat diterima.

Allah menciptakan manusia dengan sifat keluh kesah dan kikir. Namun Allah mengecualikan manusia-manusia yang pantang mengeluh dan dermawan, yaitu mereka yang mendirikan shalat, dan menyisihkan hartanya untuk sedekah.

SEMUA MANUSIA PENDUSTA DAN KIKIR KECUALI MEREKA YANG SUKA SHALAT DAN SEDEKAH
Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, (Al-Ma’arij, 70:22-24).


Intinya Allah swt menciptakan manusia dengan sifat keluh kesah dan kikir sebagai ujian kepada manusia, dan Allah memberikan solusi untuk mengantisifasinya dengan memerintahkan mendirikan shalat dan sedekah sebagai ujian juga. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk selalu menegakkan shalat dan menyisihkan sebagian harta kita untuk sedekah kepada yang minta maupun tidak. Inilah petunjuk hidup dari Allah, barang siapa mematuhinya maka janji Allah bagi mereka yang taat keberuntungan dunia dan akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Trainer @logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment