Tuesday, December 26, 2017

SEMUA TUJUAN AKHIRAT

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Jika ingin dimudahkan jalan mudah, maka yakinilah bahwa akhirat adalah tujuan akhir. Dan siapa yang mendustakan akhirat maka Allah akan memudahkan jalan yang sulit. Inilah pola pikir yang sesuai petunjuk Tuhan. Dasar berpikirnya bisa kita temukan dalam keterangan ayat di bawah ini; 

POLA LOGIKA PERTAMA

“… MEMBENARKAN ADANYA PAHALA yang terbaik (surga), MAKA  Kami kelak akan menyiapkan baginya JALAN YANG MUDAH”. (AL Lail, 92:6-7)

POLA LOGIKA KEDUA

“… MENDUSTAKAN PAHALA yang terbaik, MAKA kelak Kami akan menyiapkan baginya (JALAN) YANG SUKAR”. (Al Lail, 92:9-10)

Fakta dilapangan secara psikologis, orang-orang yang tidak begitu fokus pada pahala akhirat, mereka akan mengalami kesulitan melakukan hal-hal baik. Sebagai contoh, orang-orang yang bergerak dalam bisnis atau dunia kerja, kegiatan bisnis yang semata untuk mencari keuntungan dunia akan terasa sulit.


SUASANA SETELAH GERAKAN SHALAT SUBUH BERJAMAAH DI MASJID AGUNG CIANJUR JAWA BARAT

Bisnisnya bisa berjalan lancar, tetapi hidupnya tertekan karena dituntut untuk menghasilkan keuntungan dalam bentuk material. Inilah yang dimaksud dengan Allah memudahkan jalan yang sukar. Bisnisnya berjalan dengan lancar tetapi hidupnya tertekan, stres, dan tidak pernah ada kepuasan. Semakin besar keuntungan material (harta) di dapat semakin besar rasa takut kehilangan hartanya.

Demikian juga mereka yang bekerja demi material, mereka hanya bergerak jika melihat ada upah material. Orang-orang seperti ini akan bekerja dengan berat karena ukuran kerja mereka adalah upah material. Mereka bekerja dalam tekanan, dan tidak bisa menikmati pekerjaannya dengan tenang. Mereka terlihat seperti mendapati jalan mudah, padahal sesungguhnya mereka mengalami kesukaran dalam hidupnya, harta yang dimilikinya tidak dapat memberikan kepuasan.

“Dan hartanya tidak bermanfaat baginya …” (Al Lail, 92:11)

Sebaliknya bagi mereka yang berbisnis dengan niat membantu orang dengan harapan balasan pahala akhirat, mereka akan mengalami jalan mudah dalam hidupnya. Jalan mudah itu mereka dapatkan karena bisnisnya tidak dibayang-bayangi oleh rasa takut rugi atau kehilangan harta. Harapannya kepada balasan akhirat akan memudahkan jalan hidupnya karena tidak dibatasi oleh keuntungan yang sifatnya material. Jiwanya bebas dari ikatan material, maka seluruh hidupnya akan terasa mudah. Tidak percaya silahkan anda praktekkan…

Demikian juga para pekerja, mereka yang bekerja semata-mata membantu, melayani kebutuhan orang, pekerjaannya akan terasa mudah, dan layanan yang diberikannya melebihi batas minimal layanan yang diberikan.

Bekerja dengan harapan pahala akhirat, akan membantu kinerja mereka melebihi batas kemampuannya. Mereka bisa bekerja dengan tekun, pantang mengeluh, dan penuh kesabaran. Bagi mereka, pekerjaanya tidak menjadi beban tapi menjadi mudah dan menyenangkan jiwa.

“… dia benar-benar mendapat kepuasan”. (Al Lail, 92:21)

Tuhan maha pemurah yang memberi petunjuk jalan bagi manusia. Maka jelaslah bagi kita semua, bahwa akhirat, diciptakan oleh Allah Tuhan Yang Esa untuk memudahkan jalan manusia. Sesungguhnya manusia-manusia yang hidupnya bebas adalah mereka yang terbebas dari ketergantungan ada material.

Bagi yang memahami dengan akalnya, cara-cara Allah membebaskan manusia dari penderitaan kehidupan dunia dengan mengajarkan berpikir tentang bagaimana membenarkan tentang  adanya kehidupan akhirat. Untuk itu di dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan dengan setegas-tegasnya bahwa sesungguhnya kehidupan akhiratlah yang nyata, bukan kehidupan dunia.

Sesungguhnya (yang disebutkan ini “kehidupan akhirat”) adalah suatu keyakinan yang benar. (Al Waaqi’ah, 56:95)

Pola pikir sederhana yang harus kita pahami dan latihkan dalam pikiran, membenarkan pahala kehidupan akhirat adalah sebab jalan hidup mudah, dan barang siapa mendustakan maka dia jadi sebab jalan sukar. Itulah ketetapan dari Tuhan Yang Esa.

Demikianlah Allah Tuhan Yang Esa, mengajarkan berpikir sehat kepada kaum berakal. Dari panduan berpikir sehat inilah kelak manusia akan menemukan kesejahteraan hidup dunia dan akhirat. Semoga Allah terus membimbing kita semua untuk terus mengajarkan cara berpikir sehat sesuai dengan petunjuknya. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Trainer @logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment