Thursday, December 7, 2017

TAKDIR KAUM WANITA


OLEH
MUHAMMAD PLATO

Sudah takdir Tuhan bahwa kaum wanita selalu menjadi objek penderita, namun demikian wanita adalah penyejahtera hidup manusia. Ketika zaman menuntut wanita bekerja di luar rumah, sebenarnya wanita sedang menuju takdir-Nya. Wanita harus menderita (bekerja) dua kali lipat dari laki-laki. Tanda-tanda bahwa wanita akan mengalami dua kali kesusahan diisyaratkan dalam kitab suci AL-Qur’an.

Wawassoinal innsaana biwaalidaihi ihsaana hamalathu ummuhu kurhaw wawado’athu kurhan.

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). 
(Al Ahqaaf, 46:15)

Susah payah yang dialami dua kali oleh seorang wanita, seperti takdir hidup wanita. Secara tidak sengaja dari hasil penelitian kaum wanita mengalami kesulitan dua kali lipat dari kaum laki-laki.

Pada tahun 2004, penelitian pemerintah AS yang pertama menemukan bahwa rata-rata wanita kontemporer yang bekerja, menghabiskan waktu dua kali lebih banyak dibandingkan dengan pria yang bekerja, karena wanita juga melakukan tugas-tugas rumah tangga dan mengasuh anak (katherine elison, 2011)

Saat ini, hampir semua perusahaan di dunia, meyakini bahwa pekerja wanita adalah para pekerja yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. Maka dari itu, lowongan pekerjaan untuk kaum wanita lebih banyak dari pada untuk kaum laki-laki. Hasilnya kaum laki-laki kekurangan lapangan kerja.

Setelah masuk dunia kerja, kaum wanita kembali terjebak oleh dua kesulitan. Mereka harus taat kepada pimpinan di tempat kerja, dan taat kepada pimpinan di keluarga. Taat kepada pimpinan di dunia kerja dilandasi pada kontrak kerja yang harus ditaati oleh setiap pekerja.

Kesulitan kaum wanita pekerja akan terjadi jika kehidupan rumah tangga menuntut kehadiran sorang ibu untuk anaknya, di dunia kerja dia dituntut untuk disiplin dan profesional. Dunia kerja dan kehidupan keluarga keduanya menuntut tanggung jawab yang sama.

Kesulitan kaum wanita terjadi ketika kedua pemimpin menuntut untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab. Kaum wanita pekerja berada di persimpangan, dia harus taat kepada kedua pimpinannya. Dalam kondisi ini pekerja kaum wanita, harus berkorban. Pilihannya adalah kaum pekerja wanita harus keluar dari salah satu tanggung jawabnya; mengharap keadilan dari salah seorang pemimpinnya; atau berkorban dengan jiwa dan hartanya sendiri untuk menyelematkan keduanya.

Dalam kondisi terjebak di dua kesulitan karena memiliki dua pemimpin, kaum wanita tidak bisa memutuskan karena keputusannya ada di masing-masing pemimpin di mana dia berada. Untuk memecahnya dibutuhkan keadilan, kebijaksanaan, dan pengorbanan seorang pemimpin.

Dalam mengambil keputusan yang adil dan bijaksana dibutuhkan pengetahuan yang matang, agar keputusan tidak menimbulkan gejolak dan fitnah. Dasar keputusan bagi seorang pemimpin adalah mempertimbangkan kepentingan umat yang banyak. Jika pertimbangan ini tidak ditemukan kata sepakat maka dibutuhkan pengorbanan, dan kedermawanan seorang pemimpin.

Sesungguhnya karakter-karakter dasar seorang pemimpin yang mutlak harus dimiliki adalah berani mengambil resiko terburuk dalam situasi yang dihadapinya. Pemimpin-pemimpin yang berani mengambil segala resiko akibat dari tanggung jawab kepemimpinan adalah tanda bagi pemimpin-pemimpin berkelas tinggi. 

Sementara para pekerja kaum wanita berkonflik dengan batinnya, nasibnya ditentukan oleh kearifan para pemimpin berkelas tinggi. Para pemimpin berkelas tinggi adalah mereka yang selalu memikirkan kesejahteraan masyarakat, dan menjunjung tinggi kedudukan kaum wanita. Jika tidak ada, maka kaum wanita harus bersabar karena sudah ditakdirkan akan terjebak pada dua kesulitan yang menyakitkan jiwa. 

TAKDIR KAUM WANITA AKAN SELALU MENGALAMI DUA KESULITAN
Sebaik-baik posisi kaum wanita tidak mengambil posisi kaum laki-laki jika tidak siap menghadapi konsekuensinya. Untuk, itu sebaiknya kaum wanita berdoa kepada Tuhan di pasangkan dengan pemimpin-pemimpin yang arif, dan bijakasana, serta dermawan, agar hidupnya bisa sejahtera tanpa melawan kodrat dari Tuhan. Wallahu’alam.

(Penulis Master Trainer @logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment