Monday, March 21, 2022

BELAJAR DARI PENGHUNI NERAKA

 OLEH: MUHAMMAD PLATO

Allah mengetahui apa yang terjadi di masa lalu dan masa yang akan datang. Kisah di masa depan telah dikabarkan di dalam Al-Qur’an. Manusia di masa depan nasibnya sangat ditentukan oleh prilakunya di masa lalu. Masa depan adalah masa dimana manusia hidup dengan kecepatan cahaya. Sebuah fenomena terjadi, manusia-manusia yang telah migrasi ke masa depan ada yang bercita-cita kembali ke masa lalu. Cara berpikir yang sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat, yaitu cara berpikir para penghuni neraka. Mereka menginginkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Masa lalu adalah sebuah masa dimana setiap orang tidak mungkin melaluinya untuk kedua kali.

Penghuni neraka adalah orang-orang sakit pikir yang hidupnya selalu berandai-andai. Para penghuni neraka selalu telat berpikir. Kemampuan mereka menerima dan melakukan hal-hal baik selalu terlambat. Untuk itulah orang-orang yang lalai atau selalu terlambat dalam melaksanakan kebaikan (shalat), mereka termasuk golongan telat mikir sama dengan prilaku penghuni nereka. Penghuni neraka itu ada di masa depan dan ingin kembali ke masa lalu di dunia.

“Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat adzab: 'Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik'. (Az Zumar, 39:58).

“Dan jika kamu melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan)” (Al ‘An’aam, 6:27).

“Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api neraka”. (Al-Baqarah, 2:167).

Harapan-harapan yang dimiliki penghuni neraka adalah harapan hampa. Harapan untuk kembai ke masa lalu yang tidak mungkin terjadi. Harapan mereka hanya ada dalam imajinasi yang tidak akan pernah jadi kenyataan. Hidupnya hanya di isi dengan penyesalan demi penyesalan yang tidak akan pernah berakhir.

Kehidupan dunia adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk melakukan perubahan. Kesempatan berbuat baik hanya ada dalam kehidupan dunia. Mereka yang hidupnya di penuhi dengan kebaikan di dunia tidak ingin kembali ke masa lalu. Mereka selalu menatap masa depan dengan penuh harapan dan optimisme. Harapan orang-orang yang berbuat baik adalah harapan nyata. Masa depan selalu menjadi impian yang diidam-idamkan. Bagi orang-orang yang berbuat baik harapan itu selalu ada di depan, sebaliknya bagi penghuni neraka harapan-harapan baik itu ada di masa lalu. Harapan-harapan orang baik telah dijanjikan Tuhan, dan harapan-harapan penghuni neraka hanya akan jadi penyesalan.

Orang-orang baik nafsunya terkendali, dan para penghuni neraka nafsunya tidak terkendali selalu memburu dan mencari kesenangan-kesenangan sesaat. Kebahagian para penghuni neraka berlalu dengan cepat seperti kilat memberikan cahaya lalu berganti kembali dengan kegelapan. Bagi orang baik hidup ini adalah perjuangan dan bagi penghuni neraka hidup ini  cenderung berburu kesenangan (wallahu’alam). 

No comments:

Post a Comment