Friday, October 28, 2022

INI BUKTI-BUKTI, AJARAN AGAMA JANJIKAN KESUKSESAN

Oleh: Muhammad Plato

Tudingan-tudingan negatif pada ajaran agama telah membuat banyak orang pesimis terhadap ajaran agama. Pesimisme lahir karena memandang ajaran agama dari para penganutnya, bukan dari sumber ajarannya. Sebagai contoh, sumber ajaran agama Islam adalah Al Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad. Sunnah Nabi Muhammad adalah pemikiran, perkataan, dan perbuatan Nabi Muhammad yang sudah diriwayatkan, diverifikasi, oleh para ulama terdahulu dengan tingkat kejujuran tinggi dihadapan Allah. Sunnah Nabi Muhammad yang otentik adalah kitab suci Al Quran. Adapun sunnah-sunnah Nabi Muhammad yang diriwayatkan dan diverifikasi tidak bertentangan dengan Al Quran. Oleh karena itu, Nabi Muhammad diriwayatkan sebagai Al Quran berjalan. Inilah sumber rujukan dari ajaran Islam. Barang siapa ingin mengenal Islam maka dia bisa belajar dari Al Quran dan sunnah Nabi Muhammad.

Jika ditelusuri ajaran Islam dari kedua sumber otentik ini, ajaran Islam menggiring manusia pada kehidupan sukses di dunia dan akhirat. Fakta ini bisa disimak dari penjelasan-penjelasan Al Quran dan sunnah Nabi Muhammad. Berikut akan penulis unggkap cara berpikir sukses dari kedua sumber otentik ajaran Islam. 

"Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar." (Fushishilat, 41:35). 

Allah mengajarkan pada setiap manusia untuk berprilaku sabar. Mengapa manusia harus berprilaku sabar? Jawabannya adalah dalam Al Quran. Manusia-manusia sabar dijanjikan oleh Allah dengan balasan keberuntungan besar. Bagi siapa saja ingin hidup sukses, berprilakulah sabar. Bisa dibuktikan dilapangan, orang-orang sabar dialah yang telah mendapatkan kesuksesan di muka bumi ini. Sabar adalah sifat yang dianugerahkan dari Allah untuk manusia terpilih. 

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Al Maidah, 5:35).

Allah mengajarkan kepada manusia untuk bertakwa. Bertakwa adalah usaha manusia dalam mencari jalan hidup yang bisa tetap dekat dengan Allah. Orang-orang yang selalu berusaha mencari jalan terbaik untuk bisa dekat dengan Allah dan berjihad (sungguh-sungguh) dialah yang akan mendapat keberuntungan (kesuksesan). Takwa adalah usaha manusia dalam membentuk mental kreatif, optimis, mencari alternatif-alternatif untuk menempuh jalan hidup yang tetap dekat dengan Allah. 

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Al Jumu'ah, 62:10).

Allah memerintahkan shalat pada manusia sebelum dia bertebaran di muka bumi. Shalat pada prakteknya sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah, mulai dari disiplin melaksanakan ritual shalat dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diajarkan oleh Allah agar manusia selalu mendapat keberuntungan (kesuksesan). 

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran, 3:104). 

Allah memerintahkan kepada seluruh manusia untuk saling mengingatkan, dan mengajak pada perbuatan-perbuatan baik, dan mencegah berbuat kerusakan. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan lepas dari prilaku-prilaku buruk sebagai sifat kemanusiaan. Untuk itu, hendaknya setiap manusia harus berperan sebagai pemberi peringatan. Sesunguhnya manusia-manusia yang berusaha berperan untuk saling mengingatkan dalam berbuat kebajikan dan berusaha mencegah perbuatan-perbuatan buruk dengan berbagai cara yang baik, dialah orang yang kelak akan diberi keberuntungan (kesuksesan).

Adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan amal yang shaleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung (Al Qashshas, 28:67).

Allah memerintahkan kepada umat manusia untuk bertobat (sadar) dan beriman kepada Allah dengan mengerjakan perbuatan-perbubatan baik dan bermanfaat bagi umat manusia. Orang yang sadar atas kesalahan karena beriman pada Allah, lalu memperbaiki diri dengan berbuat hal-hal baik yang membawa manfaat bagi umat manusia, dia dijanjikan keberuntungan (kesuksesan). 

"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung." (At Taghabuun, 64:16). 

Allah memerintahkan pada umat manusia untuk mendengar dan taat pada peringatan dari Allah. Bukti manusia mendengar dan taat kepada Allah yaitu dengan menafkahkan sebagian harta yang baik kepada manusia lain dengan tujuan untuk memperbaiki diri dari sifat-sifat kikir. Jika manusia bisa melakukannya maka dialah yang dijanjikan Allah akan mendapat keberuntungan (kesuksesan). 

Demikianlah beberapa fakta yang dijelaskan di dalam Al Quran tentang ajaran-ajaran untuk umat manusia, khususnya untuk kaum muslimin. Dari beberapa fakta yang terungkap di atas, sudah dapat dipastikan bahwa orang-orang yang sukses adalah mereka yang sabar, bertakwa, shalat, beramal shaleh, taat, dan mau menafkahkan hartanya yang baik kepada sesama manusia.

Jika Allah di dalam Al Quran menjanjikan kehidupan sukses di dunia dan di akhirat untuk manusia, lalu apa gerangan yang membuat manusia tidak mau melaksanakan perintah Allah? Lalu manusia dari golongan, suku, ras, agama, mana yang ingin hidupnya menderita? Seburuk-buruknya prasangka manusia adalah prasangka buruk pada Allah. 

Setelah Allah memberikan kabar-kabar gembira kepada manusia, kabar-kabar mana lagi yang akan diimani setelah Al Quran begitu jelas menjanjikan kesuksesan untuk manusia? "Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan." (Al Mursalaat, 77:49). Ayat ini diulang-ulang 10 kali dalam satu surat. 

Lalu Allah mengakhiri surat ini dengan pertanyaan yang mengajak kepada seluruh manusia untuk berpikir, "Maka kepada perkataan apakah selain Al Qur'an ini mereka akan beriman?" (Al Mursalaat, 77:50). Jadi apakah yang membuat hidup manusia sengsara di dunia dan akhirat? Silahkan jawab dengan berpikir terlebih dahulu!***


No comments:

Post a Comment