Tuesday, April 25, 2023

BAGAIMANA AMAL ORANG TIDAK PERCAYA TUHAN?

Oleh: Muhammad Plato 

Bagaimana amal orang yang tidak percaya Allah? Apakah perbuatan baiknya selama di dunia akan bermanfaat di akhirat. Pertanyaan ini sering diajukan oleh banyak orang, kadang membuat orang yang beragama dituding sebagai so suci atau merasa paling benar. 

Kali ini saya akan menjawab dari versi logika tuhan. Kebenaran berpikir bukan pada pemikirannya tetapi bergantung pada sumber yang digunakannya untuk berpikir. Maka logika Tuhan selalu menggunakan ayat Al Quran sebagai sumber berpikir. 

Untuk menjawab pertanyaan, apakah orang yang tidak percaya Tuhan Yang Esa amalnya sia-sia? Berdasarkan sumber dari Al Quran, saya mengambil kesimpulan, amal yang tidak percaya Tuhan Yang Esa tidak akan diterima. Ayat Al Quran di bawah ini bisa anda pikirkan. 

"... Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya" (Al Baqarah, 2:217).

Setiap perbuatan yang kita lakukan tidak akan lepas dari niat atau tujuan. Niat dan tujuan itulah yang kelak akan diadili. Jika niat orang berbuat sesuatu kebaikan karena kasihan sedang dirinya menolak adanya Tuhan, maka perbuatannya kelak diadili bukan karena taat pada Tuhan. Orang-orang atheis dia menuhankan dirinya sendiri, maka dia akan kembali pada tuhannya. 

Menolak adanya Tuhan adalah kesombongan seperti iblis yang menolak perintah sujud pada Adam. Allah telah menetapkan iblis sebagai makhluk yang sesat dan akan menempati tempat terburuk dalam kehidupan. Orang yang menolak adanya Tuhan, dia terjebak karena menuhankan dirinya sendiri. 

Kontrak antara manusia dengan Tuhan sudah terjadi sejak sebelum manusia dilahirkan. Kontrak ini diberitakan dalam kitab suci Al Quran. Kontrak ini menjadi takdir setiap manusia sudah diberi potensi untuk mengenal siapa Tuhannya. Untuk mengenal siapa Tuhannya, Allah menurunkan utusan dan kitab suci sebagai panduan. Dalam kitab suci Al Quran, Allah perintahkan manusia membaca seluruh tanda-tanda adanya Tuhan di alam dan dirinya. 

"Dan, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka : "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul, kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (Al A'raaf, 7:172).

Keberhasilan hidup manusia di dunia adalah ketika mereka menemukan siapa Tuhannya. Ujian-ujian hidup yang dialami manusia akan memalingkan manusia dari kesaksiannya dalam mengadakan Tuhan. Keberhasilan dari ujian hidup manusia ialah ketika mereka masih mengakui adanya Tuhan dalam kondisi sempit maupun lapang. 

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (Al Baqarah, 2:28).

Hidup manusia adalah siklus silih berganti antara mati, hidup, mati, dan hidup. Akhir dari kehidupan ini adalah hidup. Jadi kepada siapa kelak orang-orang tidak percaya Tuhan akan kembali?  Mereka tertolak dan tempat mereka kembali adalah tempat yang buruk, tempat yang tidak nyaman, dan sangat menyakitkan. Inilah argumen-argumen saya dari Al Quran, mengapa orang-orang tidak percaya Tuhan amalnya sia-sia. Wallahu'alam*** 



No comments:

Post a Comment