Sunday, September 29, 2019

TERJEBAK DIRI SENDIRI

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Prof. Ika Rochdjatun Sastrahidayat mengatakan, “Jika ada orang berbicara, menyampaikan  firman Allah dalam kitab suci, maka dengarkanlah dengan seksama jangan melihat siapa yang menyampaikannya". Jika ada orang sedang meyampaikan kitab suci, lalu ada orang mengatakan, "jangan didengarkan karena dia bukan golongan kita, atau pendidikannya tidak sesuai, maka orang itu sedang disesatkan”.

Firman Tuhan tidak akan berubah kualitasnya hanya karena siapa orang yang menyampaikannya. Banyak orang terjebak dan tidak mendapat hidayah kebenaran dari Allah, karena melihat siapa yang menyampaikannya.

Banyak orang terjebak dengan pendidikan, gelar, tampilan, terlalu menyucikan makhluk, mengultuskan individu, dan terlalu egois. Jebakan-jebakan ini banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jebakan-jebakan ini menjadi sebab manusia sulit mendapat pelajaran dari Allah.

Kitab suci adalah perkataan atau lisan Allah. Firman Allah dalam kitab suci akan disampaikan oleh seluruh makhluk yang ada di muka bumi. Setiap kejadian alam, di bumi dan di langit, ada kalimat kalimat Allah di dalamnya. Pada prinsipnya alam semesta sedang menyampaikan kalimat kalimat Allah.

Kehidupan sosial, politik, budaya, adalah fenomena yang sedang menyampaikan kalimat-kalimat Allah. Kehidupan sehari-hari, obrolan, tayangan televisi, terdapat kalimat-kalimat Allah.

Untuk itu, penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan, guru, mahasiswa, pelajar, pada hakikatnya sedang mencari kalimat-kalimat Allah dari materi ajar yang dipelajarinya. Seorang ilmuwan yang bisa menemukan teori, menemukan teknologi, belum tuntas penelitiannya sebelum menemukan dan menyampaikan ada kalimat-kalimat Allah dalam ilmu yang ditemukannya.

Seluruh guru mata pelajaran di sekolah pada intinya harus mengabarkan kepada seluruh siswa tentang kalimat-kalimat Allah karena itu esensi dari seluruh mata pelajaran. Sudah sekian lama kegiatan belajar di sekolah kering makna, karena sedikit sekali ditemukan kalimat-kalimat  Allah dalam setiap pembelajaran. Kalimat-kalimat Allah hanya disampaikan dalam mata pelajaran agama, dan anak-anak kita terjebak oleh mata pelajaran yang tidak berkenalan dengan Allah.

Masyarakat ketika belajar agama, sering terjebak oleh siapa orang yang menyampaikannya, dari mana pendidikannya, dari mana kelompoknya, dari mana alirannya? Pola pikir masyarakat seperti ini menjadi sebab miskinnya hidayah dan berkah ilmu dari Allah, karena kita terjebak dan tidak sadar telah menolak kebenaran-kebenaran dari Allah karena tertutup oleh siapa yang menyampaikan bukan apa yang disampaikannya.

Dalam surat Al-Alaq kita sudah diperintahkan, “sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan), (Al ‘Alaq, 96:19).

Allah memberitahu kepada seluruh manusia, jangan berpaling dari kebenaran Allah karena melihat sukunya, bangsanya, negaranya, rasnya, alirannya, kelompoknya, pendidikannya, pakaiannya, gelarnya, egonya, atau prasangka buruk. Temukanlah kalimat-kalimat Allah dari seluruh jagat raya ini, karena jagat raya adalah ayat-ayat Allah yang mengabarkan kepada manusia tentang kebenaran-kebenaran Allah yang nyata.

PENDIDIKAN ADALAH MENGAJARKAN KALIMAT-KALIMAT ALLAH YANG ADA DALAM SELURUH MATA PELAJARAN (MUHAMMAD PLATO)
Jangan menjadi orang buta, tuli, dan bisu, dalam mengenal kalimat-kalimat Allah, hingga hati kita menjadi buta. Hati yang buta adalah jiwa kita yang sudah terjebak oleh pikiran yang memandang baik ciptaan-ciptaan Allah hingga menghalangi kebaikan-kebaikan dari Allah. 

“maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (Al Hajj, 22:46).

Lalu apakah penyebab terjebaknya diri kita dari mengenal kalimat-kalimat Allah? Itu karena kita berprasangka menurut persepsi kita sendiri, tidak mengikuti petunjuk-petunjuk berpikir yang benar dari Allah yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur'an. Sesungguhnya kita sering terjebak oleh persepsi diri kita sendiri, karena tidak berani belajar memahami kalimat-kalimat Allah dari kitab suci. Wallahu’alam.

(Penulis Master Trainer logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment