Monday, September 16, 2019

BERBISNIS DENGAN ALLAH

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Tiga orang alumni, menemui dengan santun. Mereka minta restu dan tanda tangan untuk direkomendasi mendapatkan beasiswa. Dengan senang hati saya melayani mereka. Saya senang kepada anak-anak yang punya motivasi dan berusaha terus mencari ilmu dengan berbagai cara. Beasiswa adalah harapan anak-anak yang kondisi ekonominya kurang beruntung. Saya juga sangat berterimakasih kepada lembaga-lembaga sosial yang memberi peluang kepada anak-anak untuk mendapatkan pendidikan tinggi melalui beasiswa.

Tiga lembar surat mereka sodorkan, saya tanda tangani surat tersebut dengan ucapan bismillah, dan iringan doa. Semoga Allah memberi kelancaran untuk urusan mu yang satu ini. Amin.

Setelah saya tanda tangan, saya ajak anak-anak berbincang. Saya bertanya, “apa andalan mu, sehingga kamu layak menerima bea siswa?”. Mereka tersenyum, tidak menjawab. Lalu saya berkata, “mau saya kasih kamu bekal?” iya jawab mereka.

Allah memberi kesejahteraan kepada orang-orang yang dekat dengan-Nya. Mulai sekarang kalian harus merapat, mendekat sama Allah. Lalu saya bertanya, “apakah selama di sekolah dulu masih ingat program dhuha yang kita kerjakan setiap hari?” Mereka menjawab, “ya ingat”. Lalu saya bertanya lagi, “apakah sampai sekarang kalian masih melaksanakan?”. Mereka kembali menjawab, “kadang-kadang”. Lalu saya tannya lagi, ‘berapa rakaat”. Mereka jawab, “dua rakaat”.

Saya katakan, “sekarang saatnya kamu butuh dekat dengan Allah, laksanakan dhuha setiap hari 12 rakaat, dan tambah tahajud setiap malam 11 rakaat. Jangan ada satu hari pun terlewat”. Ini adalah usaha kalian untuk menjadi orang yang paling dekat dengan Allah”. Ingat janji Allah, “orang-orang yang dekat dengan Allah, dia akan mendapat syurga Allah. Syurga adalah segala kesenangan yang kalian inginkan di dunia dan akhirat, termasuk keinginan kalian mendapat beasiswa kuliah saat ini”. Saya bertanya, “apakah kalian siap melaksanakannya?”. Mereka menjawab, “siap”.    

Saya bertanya lagi, “kapan penerimaan beasiswa ini diumumkan?”. Mereka menjawab, “tanggal 14 oktober 2019”. Saya katakan, “baiklah kalau begitu, mulai malam ini kalian harus memulai dekati Allah dengan shalat tahajud 11 rakaat di sepertiga malam, lalu siang harinya kamu kalian dekati Allah dengan dhuha 12 rakaat. Jaga shalat lima waktu mu jangan sampai ada yang bolong. Lalu ringankan beban orang tua mu dengan apa saja yang bisa kalian lakukan untuk meringankan beban orang tua mu. Minta doa restu orang tua mu.

AKU HANYA MENYAMPAIKAN KEBENARAN, AKU BERLEPAS DIRI ATAS SEGALA BALASAN KEBAIKAN  YANG KAMU KERJAKAN. JIKA KAMU PROTES, SILAHKAN PROTES KE ALLAH BUKAN KE SAYA. (MUHAMMAD PLATO)
Terakhir saya katakan lagi, “mulai saat ini usaha mendekati Allah harus terus kamu kerjakan dengan konsisten, dalam kondisi sempit maupun lapang. Jangan berhenti sampai tanggal 14 okotber 2019. Jika setelah tanggal 14 oktober 2019, Allah tidak mengbulkan beasiswa yang kamu ingikan, jangan khawatir Allah pasti akan mengganti keinginan mu dengan yang lain, yang lebih baik menurut pandangan Allah”.

Anak-anak bertanya, “jika setelah tanggal 14 oktober 2019 berlalu, Allah masih belum mengabulkan apa yang saya inginkan, kami harus bagaimana?”. Saya jawab, “saya terlepas dan tidak bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan. Saya hanya menyampaikan apa yang diajarkan Allah kepada Rasulnya. Tugas saya hanya menyampaikan kebenaran, sedangkan hasilnya saya tidak punya kemampuan untuk mendatang kebaikan atau keburukan untuk mu. Jika kalian kecewa sampaikan kepada Allah, dan jika kamu protes sampaikan kepada Allah, dan jika kalian menagih janji pahala yang kamu inginkan juga sampaikan kepada Allah. Sekali lagi, saya tidak bertanggun jawab”.

“Kalian jangan menuntut rugi kepada saya, karena apa yang telah kalian lakukan shalat dhuha 12 rakaat dan shalat tahajud 11 rakaat setiap hari, sepeserpun kalian tidak mengeluarkan biaya. Semua yang kalian kerjakan adalah gratis”, tegas saya. “Apakah kalian sudah mengerti?”, kata saya. Mereka menjawab, “siap mengerti”. Kalau begitu, “selamat semoga kalian sukses! Jangan lupa setelah tanggal 14 oktober 2019, kalian harus kasih laporan ke saya. Sempurnakan usaha mu dengan perbanyak silaturahmi dan belajar”.

Demikianlah saya ajarkan anak-anak untuk berbisnis dengan Allah ketika menghadapi masalah dan cita-cita hidup yang diinginkan. Sekali lagi saya berlepas diri apa yang terjadi pada anak-anak, semoga Allah memberikan pelajaran hidup berharga kepada mereka. Wallau ‘alam.

(Penulis Head Master Trainer). 

No comments:

Post a Comment