Saturday, April 25, 2020

PEKERJA KERAS DAN TUKANG TIDUR


OLEH: MUHAMMAD PLATO

Cerita ini menggambarkan dua kisah hidup manusia. Setiap hari tidur, bangun, makan, minum, bekerja, bercengkrama dengan keluarga dan kembali tidur. Hanya waktu yang membedakan aktivitas manusia. Ada yang lama bekerja dan ada yang lama tidur. Tidak menjamin yang lama bekerja lebih sukses dan yang lama tidur akan gagal. Lama kerja atau lama tidur tidak jadi sebab manusia bisa sukses atau gagal. Ada manusia tukang tidur akhirnya sukses, ada manusia tukang bekerja akhirnya gagal. Hidup ini bukan ukur-ukuran berdasar pandangan manusia, tapi kehendak Tuhan.

Dikisahkan ada manusia wajahnya bermuka muram, kecut, dan lusuh. Nampak kecapaian, badannya letih dan lesu. Entah apa yang ada di benaknya. Dia seperti sedang merasa terhina. Dia kecewa terhadap apa-apa yang telah diusahakannya. Dia juga seperti sedang menghadapi jiwa yang putus asa yang masa depannya telah hancur. Dia penuh ketakutan yang tak hingga, badannya menggigil penuh keringat dingin.

Dia adalah  pekerja keras dan berhasil menghadapi berbagai kesulitan hidup. Dia tangguh dan tidak pernah menyerah atas apa yang diupayakannya. Kerasnya persaingan hidup dia lewati, sekalipun penuh dengan resiko. Hidupnya selalu terancam karena kerasnya persaingan. Atas segala usaha kerasnya, kehidupannya lebih dari cukup, segala minuman dari berbagai jenis pernah dia coba. Semahal apapun minuman, sekualitas apapun minuman dia pasti mampu menikmatinya. Namun minuman itu terasa tidak berhasil memuaskan rasa dahaganya. Demikian juga dengan makanan, semua macam makanan di seluruh dunia, di restoran dan hotel terbaik, semua telah dia nikmati. Namun tidak pernah berhasil memberikan rasa puas dan nyaman untuk perutnya. Makanan dan minuman itu mengalir saja ditenggorokan sampai ke perut dan keluar kembali. Makanan itu tidak memberikan kesehatan, malah perutnya tidak pernah merasakan kenyang dan selalu lapar.


Di satu sisi ada manusia yang mukanya penuh dengan kebahagiaan. Wajahnya memancarkan optimisnya yang tak pernah putus. Dia melihat masa depannya begitu menyenangkan dan terlihat ingin segera mendapatkannya. Dia merasa apa diusahakannya telah menghasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Semua pekerjaan yang dilakukannya tidak menjadi beban. Sampai Dia berhasil mendapatkan tempat tinggal sesuai impian. Tempat yang penuh dengan kedamaian. Dia hidup dalam keluarga harmonis penuh ketenangan dan damai. Satu sama lain saling menyapa dengan kata yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Kebutuhan minum semuanya terpenuhi dan memuaskan dahaganya. Semua minuman dan makanan yang dia nikmati menyehatkan dan menyegarkan tubuhnya. Kedudukannya semakin tinggi dan dihargai. Dia termasuk orang terpandang dibanding manusia lainnya. Setiap hari kerjanya hanya minum, duduk-duduk, dan  tiduran. Ketika ada waktu luang dia isi waktunya untuk jalan-jalan ditaman atau liburan.

Jika kita perhatikan kedua orang ini menunjukkan dua karakter berbeda. Satu pekerja keras dan satu lagi sepertinya tipe santai. Tipe pekerja keras seperti unta yang bekerja di gurun menghadapi panas, haus dan badai. Tipe santai dia seperti hidup di atas awan, semuanya nampak menyenangkan. Kedua manusia itu sangat kokoh pendiriannya, bagaikan gunung-gunung yang berdiri tegak. Pengetahuannya luas seperti bumi yang dihamparkan. Keduanya sama-sama sering berbagi ilmu pengetahuan tentang cara menghadapi hidup yang kejam. Mereka tidak pernah memaksakan pemikirannya kepada orang-orang untuk mengikutinya. Mereka beranggapan bahwa setiap orang akan sukses sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Setiap apa yang dikerjakan akan mendapat imbalannya. Setiap orang akan kembali kepada apa apa yang telah dilakukannya. Setiap orang tidak akan pernah dirugikan, karena hidup ini sudah ditentukan kadar kadarnya.

Aneh dunia ini, mereka yang bekerja keras pada akhirnya semua yang dikerjakannya tidak memuaskan segala harapan hidupnya. Tapi yang pekerjaanya tidur, duduk-duduk, makan, jalan di taman, dan liburan, dia berhasil mencapai seluruh impian hidupnya.

Para pembaca, bisakah bantu saya, siapakah sosok yang digambarkan kedua orang di atas? Cara hidup manakah yang harus saya lakukan? Saya ingin hidup menyenangkan dan penuh damai. Bagaimana caranya? Jawaban, pemikiran, dan pandangan pembaca yang budiman sangat saya butuhkan. Wallahu’alam.

(Master Trainer logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment