Thursday, April 16, 2020

KEMERDEKAAN DUNIA


Oleh: MUHAMMAD PLATO

Di balik wabah Covid 19 kita menyaksikan berbagai macam kejadian yang mengandung banyak hikmah jika kita memikirkannya. Sebaik-baiknya pikiran adalah mengambil kebaikan dari segala kejadian. Sangat disayangkan ada orang-orang yang tidak belajar di masa banyak ilmu bertebaran. Mereka adalah orang-orang yang menolak jenazah syahid meninggal karena wabah Covid 19. Kebodohan ini bukan karena mereka tidak bisa mengakses ilmu tapi wujud dari kelemahan literasi agama dan ilmu pengetahuan. Bukan tidak ada ilmu tapi keengganan untuk berilmu yang masih melekat mentradisi di negara kita. 

Di balik kejadian wabah Covid 19 ada kejadian-kejadian inspiratif. Ketika diberlakukan isoliasi diberbagai negara. Aktivitas ekonomi dunia berhenti dan dibalik kejadian itu, polusi udara berkurang sampai 50%, kondisi air membening, ikan-ikan kecil berenang bebas, bebek berenang dan burung menari-nari menikmati alam yang bebas polusi. Langit terlihat membiru menandakan pencemaran udara berkurang akibat berhentinya aktivitas ekonomi manusia. Kita sadar bahwa bumi perlu kita rawat dengan pola-pola hidup yang tidak berlebihan, dengan hidup saling menghormati dan menghargai dengan alam.


Kota-kota besar di seluruh dunia yang tadinya hiruk pikuk seperti sedang istirahat dari Lelah berates-ratus tahun bekerja. Kota seperti sedang rehat menikmati istirahat untuk dua, tiga bulan ke depan, setelah berartus-ratus tahun tidak lepas dari kesibukkan. Mesin produksi berhenti berputar, tidak ada kepulan asap carbon ke udara. Mereka seperti sedang minum kopi, sambil bercengkrama menikmati liburan keluarga.

Di Wuhan China sebagai tempat pertama kali menyebar Covid 19, banyak warga wuhan terinspirasi karena mereka yang menganut agama dengan kebiasaan cuci tangan, muka, kepala, dan kaki (wudhu) sehari lima kali tidak terkena dampak wabah Covid 19. Kejadian ini telah menyadarkan bangsa terbesar di dunia ini untuk menghormati kebebasan dalam beragama, karena tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan atau terorisme. Penganut agama Islam yang sejak tragedi WTC terus mendapat hujatan, pelecehan, diskriminasi, dan dituduh sebagai penyebar teror, sekarang mendapat sambutan di berbagai penjuru dunia. Presiden China bersilaturahmi mendatangi masjid adalah tanda beliau menginsafi kesalahan persepsinya tentang agama Islam selama ini, dan telah membawa dampak pada kebijakan politik yang keras terhadap penganut agama Islam.

Di Eropa seperti Jerman, Belanda, Belgia, Italia, kumandang adzan mulai bersahutan dikumandangkan setiap waktu shalat dengan pengeras suara dari masjid-masjid. Kumandang adzan membawa pesan kepada dunia bahwa Islam bukan hendak menaklukkan dunia, tapi memerdekakan dunia. Islam hadir untuk mensejahterakan umat manusia, melindungi hak-hak hidup manusia dengan tidak membeda-bedakan keturunan, suku, ras, bangsa, dan agama. Semua orang dari berbagai latar belakang bisa hidup di bawah naungan ajaran Islam.

Sesungguhnya ajaran Islam adalah menciptakan hidup damai, menghukum yang salah dengan adil tanpa melihat latar belakang, dan menghargai pada orang-orang yang berjasa untuk manusia tanpa melihat latar belakang orang. Islam adalah agama yang diajarkan langsung dari Tuhan kepada manusia. Nabi Muhammad saw bukan pemilik ajaran agama Islam, Beliau adalah penyampai kebenaran dari Tuhan. Posisinya sama seperti nabi-nabi sebelumnya seperti Isa, Musa, Nuh, Ibrahim sampai Adam.

Salah satu ajakan dalam adzan adalah marilah shalat, berbuat kebaikan, tolong menolong, dan marilah menuju kemenangan hidup di dunia dan hidup setelah kematian. Kemenangan di dalam kumandang adzan bukan kemenangan kelompok pengikut Islam tapi seluruh alam dan penghuninya. Dalam ajaran Islam tidak ada penaklukkan kelompok manusia kepada kelompok manusia lain, kecuali mengajak hidup sesuai dengan ajaran Tuhan. Dalam sejarah dibuktikan setelah Mekah menyerah pada Nabi Muhammad saw, maka tidak ada balas dendam, pertumpahan darah, perampasan harta, semua dibebaskan dari segala tuntutan sekalipun selama 13 tahun penduduk Mekah melakukan penghinaan, penganiaan, merencanakan pembunuhan dan memerangi dengan bengis. Selama tiga belas tahun memusuhi dengan sengit, Ketika penduduk Mekah menyerah, semua bebas seperti tidak terjadi kejadian-kejadian buruk sebelumya.

Saat ini Ketika wabah Covid 19 menjadi pandemi, apakah ada tentara mengatasnamakan Islam berperang jihad menyerang untuk menaklukkan Belanda, Belegia, Perancis, Italia, Spnyol, dan China? Ajaran Islam tidak mendorong umatnya untuk haus kekuasaan dan harta, tapi misinya adalah memerdekakan dunia dari ikatan-ikatan cinta dunia yang membuat kehandcuran spiritual, moral, dan harkat manusia. Suara adzan itu berkumandang bukan karena paksaan tapi kesadaran dunia bahwa ada Tuhan YME yang mengatur hidup manusia.

Bencana pandemi Covid 19 ini bisa jadi tanda bahwa dunia telah merdeka, dan sebenatar lagi dunia akan kembali kepada Tuhannya. Tugasnya hampir selesai membimbing manusia untuk tetap Kembali kepada Tuhan yang menciptakannya. Terima kasih bumi, engkau telah setia mendampingi kami selama hidup di dunia. Semoga kami tetap di jalan Tuhan dan diberi kemenangan sampai kami juga Kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Wallahu’alam.


(Head Master Trainer logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment