Friday, July 31, 2020

SETIAP HARI LIMA MULUT

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Melanjutkan obrolan dengan orang nomor satu di pabrik pencetak manusia unggul di kota Tauco. Sambil menitikkan air mata, Beliau tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Matanya memerah dan berusaha mengambil beberapa tisu karena air mata membasahi sisi sisi kelopak matanya. Beliau ingin menyampaikan pesan orang tuanya yang betul betul berkesan selama hidupnya. Orang tua bagi Beliau adalah sosok inspirator, motivator, dan legislator dalam hidupnya. Beliau rupanya sangat hormat dan menjadikan orang tua sebagai sosok pendidik yang selalu mengarahkan dan membimbing jalan hidupnya.

Setelah ceritanya terjeda karena deraian air mata haru yang tak tertahan, Beliau melanjutkan kisah hidupnya. Rahasia sukses hidupnya ada di nasihat bapaknya yang terus Beliau pegang hingga kini. Bapaknya memberi nasehat, agar hidup diliputi keberkahan rezeki dari Allah, “jangan lupa minimal untuk memberi makan dua atau lima mulut setiap hari”.  Nasehat ini Beliau jaga hingga saat beliau berusia senja. Beliau katakan selama menjaga nasehat ini hidupnya tidak pernah mengalami kekurangan dan rezekinya melimpah melebihi kebutuhan makan dan minum yang Beliau butuhkan bersama keluarga. Bisnisnya berkembang dan selalu mendapat keberuntungan.

Demi menjaga nasehat hidup dari bapaknya, Beliau selalu melaksanakan nasehat itu dalam kesehariannya. Bagi beliau memberi makan lima mulut tiap hari menjadi hal wajib yang harus dilakukannya. Setiap hari selalu mencari cara bagaimana agar lima mulut terbantu dari tangan dan hartanya. Memberi makan lima mulut menjadi standar hidupnya yang selalu Beliau pelihara sejak menerima nasehat dari orang tuanya.

Beliau katakan memberi makan lima mulut tiap hari bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana. Ide memberi makan lima mulut setiap hari selalu hadir dari hati dan pikirannya. Nasehat ini terus dijaga hingga menjadi mind set dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Jika lupa, Beliau harus melaksanakannya sekalipun dengan lima buah permen. Jangan menganggap makanan-makanan kecil tidak bernilai, karena niat membantu lima mulut adalah bagian dari ajaran agama sebagaimana Rasulullah mengajarkan dalam sebuah hadis, “selamatkan diri mu dari api neraka sekalipun dengan sebiji kurma”.

Memberi makan lima mulut tidak berarti harus dalam bentuk makan dalam jumlah besar. Hal terpenting kata Beliau adalah konsisten sekalipun kecil. Jika kebetulan ada rezeki besar maka pemberian pun ditingkatkan. Menjaga makan lima mulut setiap hari harus dijaga baik di kala sempit maupun lapang. Memberi makan lima mulut per hari bisa kita lakukan dengan berdoa sebelum makan dan mendoakan minimal lima orang yang kita cintai atau siapa saja yang kita ingat agar selalu diberi limpahan rezeki oleh Allah swt.

Pelajaran terpenting dari memberi makan lima mulut per hari adalah menjaga akhlak agar senantiasa selalu berbagi. Akhlak baik yang diajarkan Rasulullah agar setiap muslim menjadi ahli sedekah, Beliau pelihara dengan menjaga nasihat orang tuanya untuk memberi makan lima mulut per hari. Itulah rahasia sukses yang Beliau pegang selama hidupnya hingga sekarang beliau sukses menjadi seorang pengusaha dan birokrat di lembaga pemerintah. Nasibnya selalu beruntung karena hidup berada di atas lisannnya Allah. Bukan hanya lima mulut yang berhasil Beliau beri makan tapi ribuan mulut dengan bisnis rumah makan yang dia kembangkan. 

Pelajaran bagi kita semua, nasihat memberi makan lima mulut per hari bukan semata-mata keluar dari mulut orang tua, tapi dari lisan Allah yang disampaikan melalui mulut manusia. Perintah sedekah merupakan perintah paling banyak yang diberitakan di dalam Al-Qur’an. “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, (Al Baqarah, 2:3).

Sifat Allah sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang diimplementasikan oleh Beliau dalam rumus memberi makan lima mulut per hari. Hingga saat ini Beliau merasakan selalu mendapat limpahan ramhat, rezeki, kedudukan, hidayah, kesabaran, dan kesejahteraan hidup berkeluarga lahir batin. Semoga menjadi hidayah bagi kita semua. Wallahu’alam. To be continue…

No comments:

Post a Comment