Monday, January 23, 2023

SEJARAH MANUSIA TERPELAJAR

Oleh: Muhammad Plato

Dikisahkan dalam Al Quran, manusia diciptakan sebagai pemimpin, dan Allah memerintahkan malaikat dan iblis taat pada pemimpin. Malaikat dan iblis adalah dua sifat pembentuk ruh manusia. Sebagaimana Allah jelaskan bahwa di dalam ruh manusia ada dua sifat, yaitu fujur dan taqwa. Fujur adalah sifat sombong, dan taqwa adalah ketundukkan pada perintah Allah. 

"dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (Asy Syams, 91:10). 

Para pemimpin adalah pemegang kekuasaan, dan kepada para penguasa mereka harus tunduk. Ilmu Allah telah diberikan kepada pemimpin. Para pemimpin diberi pengetahuan yang tampak dan yang tersembunyi. 

Pendidikan adalah upaya Adam menghidup sifat-sifat malaikat yang terpelajar

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (Al Baqarah, 2:34). 

Manusia tercipta dari tiga unsur yaitu Adam, Malaikat, dan Iblis. Adam adalah makhluk pembelajaran, diajari ilmu oleh Allah, dan diberi kedudukan sehingga malaikat dan iblis harus tunduk pada Adam. Kesempurnaan Adam karena punya dua sifat yaitu iblis yang mendorong hawa nafsu hingga terjadi pertumpahan darah, dan malaikat yang berilmu maka selalu taat pada Allah.  

Pertumpahan darah terjadi setiap hari dalam jiwa manusia. Pertumpahan darah dalam jiwa manusia terjadi antara iblis dan malaikat. Iblis senantiasa sombong, merasa diri lebih baik dari orang lain, dan merasa punya kekuasaan. Malaikat senantiasa lemah lembut, sabar, berserah diri tunduk dan patuh pada perintah Tuhan. 

Para pemimpin adalah Adam yang bisa mengendalikan iblis. Para pemimpin adalah Adam yang cenderung memiliki sifat-sifat malaikat yang selalu tunduk pada perintah Allah. Kekuatan ilmu para pemimpin adalah kemampuan mengendalikan hawa nafsu yang merusak, dan lebih cenderung pada ketundukkan pada Tuhan. 

Kepemimpinan akan tegak selama Adam menjaga kecedenderungan sifat-sifat malaikat ada dalam dirinya. Kepemimpinan akan dicabut ketika Adam cenderung pada sifat-sifat sombong, malas, merasa benar, otoriter, dan diskriminatif. 

Konflik yang terjadi dalam kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan bernegara adalah refresentasi dari konflik yang terjadi dalam jiwa Adam. Pemimpin-pemimpin yang membawa damai adalah Adam yang bisa mengendalikan sifat-sifat iblis dengan menghidupkan sifat-sifat malaikat yang pembelajar.

Rasulullah mengatakan, "perang yang besar adalah perang melawan hawa nafsu". Perang ini tidak berkesudahan karena perang ini selalu ada dalam diri Adam. "Musuhmu yang paling berbahaya adalah hawa nafsu yang ada di antara lambungmu, anakmu yang keluar dari tulang rusukmu, istrimu yang kamu gauli, dan sesuatu yang kamu miliki (HR. Al Baihaqi).

Pendidikan adalah upaya sadar Adam untuk menghidupkan sifat-sifat malaikat yang terpelajar. Upaya pendidikan setiap saat adalah menghidupkan bakat pembelajar sepanjang hayat yang ada dalam jiwa Adam. Jiwa malaikat, ditandai dengan semangat pembelajar karena cinta ilmu pengetahuan, dan menghidupkan budaya membaca. Adam membutuhkan banyak pengetahuan untuk mengalahkan sifat-sfita iblis yang malas dan sombong. 

No comments:

Post a Comment