Wednesday, December 13, 2023

MENJAWAB KERAGUAN TENTANG LOGIKA TUHAN

Oleh: Muhammad Plato

Ada sebuah artikel yang membahas tentang logika Tuhan. Isinya, penulis artikel merasa putus asa bahwa manusia bisa memahami logika Tuhan, karena manusia tidak akan menjangkau logika Tuhan. Berikut pernyataan penulis dari artikelanya. 

"Manusia diciptakan dengan kemampuan nalar yang sangat luar biasa, melebihi ciptaan lainnya. Namun manusia kadang lupa bahwa bagaimana pun kuat dan hebat logika dan kecerdasan manusia, hal itu tidak akan mampu menjangkau logika Tuhan. Sebab Tuhan bisa menyatakan diri dengan cara-Nya sendiri, yang tidak bisa dipahami otak dan logika manusia. Marilah kita imani kemahakuasaan Tuhan tanpa harus pusang-pusing dengan logika, sebab DIA bisa hadir di luar logika manusia".

Ada beberapa pendapat yang akan dikemukakan terkait kutipan artikel di atas. Pertama; penulis artikel di atas dipastikan tidak mengerti tentang ilmu logika Tuhan. Dipastikan kalau ditanya apa pengertian dari logika Tuhan, pasti tidak sanggup menjelaskan. 

Kegagalan berpikir yang dilakukan penulis artikel di atas adalah dia tidak berangkat dari pemahaman tentang pengertian logika Tuhan. Dia langsung menghakimi, logika Tuhan adalah sesuatu yang tidak penting, karena memang dia tidak memahami logika Tuhan. Bayangkan orang yang tidak mengerrti logika Tuhan tetapi berani mengeluarkan pendapat padahal dirinya tidak mengerti. Janganlah mengikuti pendapat orang yang dia sendiri tidak mengerti duduk permasalahannya dan tidak memiliki keilmuannya.

Kedua, penulis artikel itu mengatakan, "Tuhan hadir diluar logika manusia". Harus hati-hati karena ada yang bisa hadir diluar logika manusia tapi dia pendusta, yaitu setan. Di sinilah pentingnya manusia memahami logika Tuhan. 

Masalahnya apakah manusia bisa memahami atau menjangkau logika Tuhan? Ini pertanyaan mudah untuk dijawab, tidak perlu ahli filsafat untuk menjawabnya. Tuhan itu maha adil, maha mengetahui, maha pengasih, dan penyayang. Kalau manusia diberi akal oleh Tuhan, sudah dipastikan ada fungsinya. Fungsi akal agar manusia bisa memahami logika-logika yang diajarkan Tuhan. 

Pertanyaannya, dimana kita bisa menemukan logika-logika Tuhan? Jawabannya dari kitab yang memang turunkan untuk manusia kepada para nabi dan rasul, seperti Zabur, Taurat, Injil, dan Al Quran. Kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi isinya sama. 

Pertanyannya lagi, kitab suci yang mana yang masih bisa kita akses sekarang, dan masih otentik bahwa kitab suci itu benar-benar dari Tuhan? Dan bagaimana cara membuktikan bahwa kitab suci itu benar dari Tuhan. 

Satu-satunya metode untuk menguji kebenaran bahwa kitab suci itu benar dari Tuhan, yaitu dengan menguji kebenaran ayat-ayat yang terkandung di dalamnya. Seluruh ilmu pengetahuan yang dikembangkan umat manusia, bisa dihadirkan untuk menguji kebenaran ayat-ayat jika itu benar dari Tuhan. 

Dari beberapa riset yang telah dilakukan, Al Quran memiliki akurasi kebenaran yang tinggi. Zakir Naik mengatakan 80% isi Al Quran sudah bisa dibuktikan kebenarannya, dan tinggal 20% belum diketahui. Namun jika 80% isi Al Quran sudah dapat dibuktikan benar, maka kemungkinan besar yang 20% pasti benar. 

Banyak ilmuawan-ilmuwan dari seluruh dunia yang membacai Al Quran dan menghubungkannya dengan temuan-temuan ilmiah, Al Quran memiliki akurasi kebenaran tinggi. Maka tidak sedikit para ilmuan melakukan konversi agama. Al Quran di dalamnya mengandung logika-logika yang datangnya dari Tuhan. Semua yang terjadi di alam dapat dipahami logikanya dari Al Quran. Al Quran adalah petunjuk bagi orang beriman. Petunjuk apa? Salah satunya petunjuk berlogika.

Jadi, definisi logika Tuhan adalah ilmu berpikir yang mengikuti petunjuk dari Tuhan. Untuk apa kita susah-susah berpikir atau berlogika jika sudah ada petunjuk yang jelas dari Tuhan. Cape mana berpikir sendiri, atau berpikir sudah mengikuti petunjuk? Semoga Allah memberkahi ilmu kita semua.*** 


  



No comments:

Post a Comment