Sunday, April 17, 2016

TIGA KOMITMEN TAUHID


Tuhan adalah tempat bergantungnya manusia. Seluruh tujuan hidup manusia adalah kembali kepada Tuhan. Inilah komitmen ketauhidan manusia.

Tapi benarkah dalam setiap tindakan kita sudah bergantung kepada Tuhan? Banyak hal yang tidak kita sadari bahwa kita telah mengabaikan Tuhan. Terutama dalam mengambil keputusan. Dalam mengambil keputusan Tuhan kadang terlupakan sehingga tidak dijadikan sebagai rujukan.

Komitmen kita, hanya bergantung pada Tuhan, keajegannya dapat kita lihat pada saat kita mengambil keputusan. Dari mulai keputusan-keputusan kecil sampai kepada keputusan-keputusan besar.

Di setiap hari sebenarnya manusia selalu mengambil keputusan. Jika dalam sehari ke dalam otak manusia masuk minimal 60.000 pikiran, maka dapat disimpulkan bahwa setiap hari kita tidak akan kurang dari 60000 kali mengambil keputusan. Mulai dari mau makan, tidur, buang air kecil dan besar, semua dilakukan terlebih dahulu dengan mengambil keputusan.

Dalam kehidupan sehari-hari, ada orang yang menunda-nunda perkawinan karena menunggu adiknya menikah. Ada juga orang yang ingin buru-buru menikah karena malu sama tetangga. Selanjutnya ada orang yang ingin pernikahannya dirayakan di hotel berbintang, karena teman-temannya rata-rata menikah di hotel berbintang. Semakin besar biaya pernikahan, semakin bangga dihadapan orang-orang.

Seorang suami ada yang bekerja banting tulang, demi memenuhi keinginan istrinya untuk membeli rumah dan mobil mewah. Seorang pejabat, bekerja siang malam, demi mendapat penghargaan dari pejabat yang menjadi atasannya.

Seorang ibu, berusaha keras untuk menyekolahkan anaknya ditempat mahal, untuk menyaingi tetangganya. Orang tua menikahkan anaknya dengan seseorang, dengan alasan menjaga peredaran harta kekayaan agar tidak keluar dari keluarga besarnya.

Jika kita berkomitemen, bahwa Tuhan sebagai tempat satu-satunya bergantung maka kita harus berani kerkomitmen bahwa lingkungan, situasi, kondisi, manusia, makhluk gaib, tidaklah menjadi sebab dalam setiap pengambilan keputusan.

Ada tiga komitmen manusia kepada Tuhan yang harus kita jaga. Komitmen tersebut dirangkaikan dalam tiga ayat berikut:

Komitmen pertama adalah, “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu”. (Al Ikhlas:2). Ayat ini berbicara komitmen manusia, bahwa Tuhan sebagai satu-satu tempat memohon pertolongan. Mengingat kehidupan manusia penuh dengan penderitaan. Sebagaimana telah menjadi ketetapan Tuhan bahwa manusia harus menempuh hidup susah payah, namun Tuhan juga lah yang menjadi penolongnya.

Komitmen kedua,  “Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,” (Al Falaq:1). Ayat ini menegaskan kembali komitmen pertama bahwa manusia tidak akan terpengaruh dengan berbagai kondisi alam, karena yang menguasi alam adalah Tuhan. Dalam surat Al Falaq, kondisi alam dimetaforakan dalam kata subuh dan malam. Komitmen ini menegaskan bahwa manusia tidak akan terpengaruh dengan hal-ha yang bersifat material. Hal-hal yang bersifat material ini bisa berbentuk harta benda, atau cara berpikir materialis.  

Komitmen ketiga, "Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia". (An Naas:1). Ayat ini juga mengaskan kembali untuk tetap menjadikan Tuhan yang Esa sebagai penolong, dan tidak akan terpengaruh dengan manusia. Pengaruh dari manusia yang harus diwaspadai adalah ajaran-ajaran ideologi yang membangkitkan nafsu-nafsu yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Ajaran-ajaran ini  bersifat abstrak atau ghaib.

Ajaran-ajaran ideologi yang abstrak atau ghaib dimetaforakan oleh Tuhan dengan kata, “dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia”. Jadi hal yang berbahaya dari manusia adalah pengaruh negatif dari pola-pola pikir yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.

(Muhammad Plato, @logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment