OLEH: MUHAMMAD PLATO
“Pak jika ada orang
yang ngata ngatain kita, apa yang harus kita lakukan…? Baca Surah Al Israa ayat
7. Pahami logikanya bukan di baca berulang-ulang ya. Ya pak haturnuhun, semoga
bisa menahan emosi (marah)”. Potongan chating di media sosial dengan seorang
kawan mencerminkan bahwa logika Tuhan harus serius diajarkan agar mereka bisa
bahagia dalam segala kondisi.
Sebetulnya sikap kita sederhana.
Ketika ada orang menghina, mengata-ngatai, memfitnah, menjelek-jelekkkan,
menyalah-nyalahkan, yang harus kita lakukan adalah bahagia. Yang belum paham
logikanya tentu saja terheran-heran. Kok bisa, di fitnah, dijelek-jelekkan,
malah bahagia. Boa edan! Hehe… Panduan berpikirnya dari sini ni, surah Al Israa
ayat 7.
Jika kamu berbuat baik (berarti)
kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
jika kamu berbuat jahat maka
kejahatan itu bagi dirimu sendiri,
coba kita andaikan yang
mengata-ngatai itu kita. Artinya ketika kita mengata-ngatai orang lain, maka kata-kata
itu akan kembali ke siapa? Ke kita kan. Jika kata-kata kita buruk, keburukan
untuk kita, jika kata-kata kita baik, kebaikan untuk kita. Itu yang dimaksud
dengan logika Tuhan.
![]() |
MEREKA YANG SUDAH BELAJAR LOGIKA TUHAN, SEMUA KABAR ADALAH BAIK |
Maka sikap apa yang
harus kita lakukan jika ada yang ngata-ngatain kita? Jawabannya jangan lupa!
bahagia. Kenapa harus bahagia? karena yang terima keburukan yang ngata-ngatain
bukan kita. Jadi, sedikit pun kita tidak sedang terancam oleh apapun yang
dikatakan orang.
Sedangkan sikap bahagia
dalam menyikapi sikap buruk orang lain terhadap kita, akan melahirkan prilaku
baik selanjutnya yaitu sabar. Jika kita berhasil bersikap sabar menyikapi sikap
buruk orang lain, ingat janji Allah kepada orang sabar!
Sifat-sifat
yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan
kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan
yang besar.
(Fushshilat, 41:35).
Coba lihat logika ayat
di atas!! akan dianugerahkan kepada orang-orang sabar keberuntungan yang besar.
Inilah makna bahwa kabar-kabar dari Al-Qur’an itu selalu membuat kita bahagia. Jadi,
jangan lupa selalu bahagia dengan belajar logika Tuhan dari Al-Qur’an.
Kesimpulannya, sabar
itu bukan menahan amarah, tapi sabar itu bahagia menunggu janji akan diberi
keberuntungan yang besar dari Allah. Itulah manfaat dari memahami logika Tuhan
dari Al-Qur’an, kita akan tergolong manusia-manusia yang berakhlak mulia. Wallahu
‘alam.
(Penulis Master Logika Tuhan)
No comments:
Post a Comment