Wednesday, May 16, 2018

SABAR ITU BUKAN MENAHAN MARAH

OLEH: MUHAMMAD PLATO

“Pak jika ada orang yang ngata ngatain kita, apa yang harus kita lakukan…? Baca Surah Al Israa ayat 7. Pahami logikanya bukan di baca berulang-ulang ya. Ya pak haturnuhun, semoga bisa menahan emosi (marah)”. Potongan chating di media sosial dengan seorang kawan mencerminkan bahwa logika Tuhan harus serius diajarkan agar mereka bisa bahagia dalam segala kondisi.

Sebetulnya sikap kita sederhana. Ketika ada orang menghina, mengata-ngatai, memfitnah, menjelek-jelekkkan, menyalah-nyalahkan, yang harus kita lakukan adalah bahagia. Yang belum paham logikanya tentu saja terheran-heran. Kok bisa, di fitnah, dijelek-jelekkan, malah bahagia. Boa edan! Hehe… Panduan berpikirnya dari sini ni, surah Al Israa ayat 7.

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri,

coba kita andaikan yang mengata-ngatai itu kita. Artinya ketika kita mengata-ngatai orang lain, maka kata-kata itu akan kembali ke siapa? Ke kita kan. Jika kata-kata kita buruk, keburukan untuk kita, jika kata-kata kita baik, kebaikan untuk kita. Itu yang dimaksud dengan logika Tuhan.

MEREKA YANG SUDAH BELAJAR LOGIKA TUHAN, SEMUA KABAR ADALAH BAIK
Maka sikap apa yang harus kita lakukan jika ada yang ngata-ngatain kita? Jawabannya jangan lupa! bahagia. Kenapa harus bahagia? karena yang terima keburukan yang ngata-ngatain bukan kita. Jadi, sedikit pun kita tidak sedang terancam oleh apapun yang dikatakan orang.

Sedangkan sikap bahagia dalam menyikapi sikap buruk orang lain terhadap kita, akan melahirkan prilaku baik selanjutnya yaitu sabar. Jika kita berhasil bersikap sabar menyikapi sikap buruk orang lain, ingat janji Allah kepada orang sabar!

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (Fushshilat, 41:35).

Coba lihat logika ayat di atas!! akan dianugerahkan kepada orang-orang sabar keberuntungan yang besar. Inilah makna bahwa kabar-kabar dari Al-Qur’an itu selalu membuat kita bahagia. Jadi, jangan lupa selalu bahagia dengan belajar logika Tuhan dari Al-Qur’an.  

Kesimpulannya, sabar itu bukan menahan amarah, tapi sabar itu bahagia menunggu janji akan diberi keberuntungan yang besar dari Allah. Itulah manfaat dari memahami logika Tuhan dari Al-Qur’an, kita akan tergolong manusia-manusia yang berakhlak mulia.  Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment