Friday, July 31, 2020

SETIAP HARI LIMA MULUT

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Melanjutkan obrolan dengan orang nomor satu di pabrik pencetak manusia unggul di kota Tauco. Sambil menitikkan air mata, Beliau tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Matanya memerah dan berusaha mengambil beberapa tisu karena air mata membasahi sisi sisi kelopak matanya. Beliau ingin menyampaikan pesan orang tuanya yang betul betul berkesan selama hidupnya. Orang tua bagi Beliau adalah sosok inspirator, motivator, dan legislator dalam hidupnya. Beliau rupanya sangat hormat dan menjadikan orang tua sebagai sosok pendidik yang selalu mengarahkan dan membimbing jalan hidupnya.

Setelah ceritanya terjeda karena deraian air mata haru yang tak tertahan, Beliau melanjutkan kisah hidupnya. Rahasia sukses hidupnya ada di nasihat bapaknya yang terus Beliau pegang hingga kini. Bapaknya memberi nasehat, agar hidup diliputi keberkahan rezeki dari Allah, “jangan lupa minimal untuk memberi makan dua atau lima mulut setiap hari”.  Nasehat ini Beliau jaga hingga saat beliau berusia senja. Beliau katakan selama menjaga nasehat ini hidupnya tidak pernah mengalami kekurangan dan rezekinya melimpah melebihi kebutuhan makan dan minum yang Beliau butuhkan bersama keluarga. Bisnisnya berkembang dan selalu mendapat keberuntungan.

Demi menjaga nasehat hidup dari bapaknya, Beliau selalu melaksanakan nasehat itu dalam kesehariannya. Bagi beliau memberi makan lima mulut tiap hari menjadi hal wajib yang harus dilakukannya. Setiap hari selalu mencari cara bagaimana agar lima mulut terbantu dari tangan dan hartanya. Memberi makan lima mulut menjadi standar hidupnya yang selalu Beliau pelihara sejak menerima nasehat dari orang tuanya.

Beliau katakan memberi makan lima mulut tiap hari bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana. Ide memberi makan lima mulut setiap hari selalu hadir dari hati dan pikirannya. Nasehat ini terus dijaga hingga menjadi mind set dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Jika lupa, Beliau harus melaksanakannya sekalipun dengan lima buah permen. Jangan menganggap makanan-makanan kecil tidak bernilai, karena niat membantu lima mulut adalah bagian dari ajaran agama sebagaimana Rasulullah mengajarkan dalam sebuah hadis, “selamatkan diri mu dari api neraka sekalipun dengan sebiji kurma”.

Memberi makan lima mulut tidak berarti harus dalam bentuk makan dalam jumlah besar. Hal terpenting kata Beliau adalah konsisten sekalipun kecil. Jika kebetulan ada rezeki besar maka pemberian pun ditingkatkan. Menjaga makan lima mulut setiap hari harus dijaga baik di kala sempit maupun lapang. Memberi makan lima mulut per hari bisa kita lakukan dengan berdoa sebelum makan dan mendoakan minimal lima orang yang kita cintai atau siapa saja yang kita ingat agar selalu diberi limpahan rezeki oleh Allah swt.

Pelajaran terpenting dari memberi makan lima mulut per hari adalah menjaga akhlak agar senantiasa selalu berbagi. Akhlak baik yang diajarkan Rasulullah agar setiap muslim menjadi ahli sedekah, Beliau pelihara dengan menjaga nasihat orang tuanya untuk memberi makan lima mulut per hari. Itulah rahasia sukses yang Beliau pegang selama hidupnya hingga sekarang beliau sukses menjadi seorang pengusaha dan birokrat di lembaga pemerintah. Nasibnya selalu beruntung karena hidup berada di atas lisannnya Allah. Bukan hanya lima mulut yang berhasil Beliau beri makan tapi ribuan mulut dengan bisnis rumah makan yang dia kembangkan. 

Pelajaran bagi kita semua, nasihat memberi makan lima mulut per hari bukan semata-mata keluar dari mulut orang tua, tapi dari lisan Allah yang disampaikan melalui mulut manusia. Perintah sedekah merupakan perintah paling banyak yang diberitakan di dalam Al-Qur’an. “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, (Al Baqarah, 2:3).

Sifat Allah sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang diimplementasikan oleh Beliau dalam rumus memberi makan lima mulut per hari. Hingga saat ini Beliau merasakan selalu mendapat limpahan ramhat, rezeki, kedudukan, hidayah, kesabaran, dan kesejahteraan hidup berkeluarga lahir batin. Semoga menjadi hidayah bagi kita semua. Wallahu’alam. To be continue…

HARUS AMBISI JANGAN AMBISIUS

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Kita lanjutkan ngobrol dengan orang tertinggi pemilik pabrik manusia di kota Tauco. Beliau sudah malang melintang menduduki berbagai jabatan diberbagai lembaga pemerintah daerah. Selama menjadi abdi negara beliau tidak pernah pusing dengan posisi dimanapun ditempatkan. Selalu taat pada pimpinan dan memberi kebebasan kepada pimpinan untuk menempakan dirinya pada posisi apapun. Bagi dia posisi dimanapun selalu berusaha bekerja profesional.

Bagi beliau posisi, kedudukan, tidak pernah jadi persoalan dalam hidupnya. Berubah-ubah posisi dalam hitungan minggu, bulan pernah dirasakannya. Bagi beliau posisi apapun adalah posisi terbaik dari Allah. Kita tidak pernah tahu dimana posisi terbaik untuk ditempati, hanya Allah yang tahu. Untuk itu kita hanya bisa berprasangka baik pada Allah bahwa apapun, di mana pun tempat yang kita tempati pasti Allah kasih kita tempat terbaik.

Bagi beliau dalam hidup ini harus punya ambisi untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan, termasuk posisi dan kedudukan di masyarakat atau pemerintahan. Untuk menjadi orang nomor satu di pemerintahan harus berambisi. Namun dia memberi nasihat kepada saya, “kita harus berambisi tetapi tidak boleh ambisius”. Bagi saya ini pelajaran menarik dari seorang entrepreneur plus birokrat di lembaga pemerintah.

Kemudian, saya memperdalam apa yang dimaksud harus berambisi tapi jangan  ambisius dalam mengejar apa yang kita inginkan? Ternyata bagi beliau, ambisi adalah bekerja keras sesuai kadar kemampuan yang kita miliki. Orang-orang berambisi selalu bekerja mengikuti norma dan aturan yang berlaku. Cita-cita hidupnya akan diwujudkan dengan bekerja keras dalam koridor norma agama yang dianut dan aturan formal dalam bernegara. Jadi ambisi adalah naluri atau kemampuan yang diberikan Allah kepada manusia untuk menghadapi permasalahan hidup dan menggapai segala tujuan hidupnya. Sebagaimana Allah berfirman, “dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk”. (Al A’laa, 87:3)

Orang-orang yang berambisi memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu berada di atas kehendak  Allah. Bekerja keras adalah perintah Allah, tapi hasil dari sebuah kerja keras rahasia Allah. Makna keberhasilan bagi orang-orang yang berambisi adalah proses yang benar. Bertahan di dalam proses yang benar adalah keberhasilan sejati, sedangkan keberhasilan dari sebuah usaha belum tentu menjadi kebenaran.

Ketika berambisi, orang masih mengakui kekuatan diluar manusia yaitu Allah. Orang-orang berambisi masih sadar bahwa ada kekuatan yang mengatur segala kejadian di luar dirinya. Orang-orang berambisi bekerja keras dalam kepasrahan kepada takdir Allah.

Sebaliknya ambisius adalah sebuah kondisi dimana orang bekerja keras untuk mencapai segala tujuan dan cita-cita hidup tanpa memperhatikan kekuatan di luar dirinya. Orang-orang ambisius merasa bahwa segala sesuatu bisa diraih dengan kemampuan dirinya tanpa campur tangan kekuatan dari luar dirinya. Orang-orang ambisius adalah mereka yang menjadikan dirinya sebagai kekuatan untuk mencapai segala cita-cita hidupnya. Orang ambisius tidak memposisikan Allah sebagai penasehat dan penentu dalam hidupnya. Segala sesuatu diperoleh merasa karena hasil kerja dan kemampuan yang dimilikinya tanpa ada campur tangan Allah.

Orang-orang ambisius, termasuk golongan yang melampaui batas. Dia telah menjadikan dirinya sebagai Tuhan dan bisa mewujudkan segala kehendaknya. Manusia-manusia ambisius menganggap dirinya besar dan berkuasa. “Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kedzaliman.” (Al Furqaan, 25:21).

Akhirnya Beliau memberi nasehat, “jika kita ambisius akan sangat mudah kecewa dan terserang sakit jiwa”. Hidup ini realitasnya hanya dua, yaitu  gagal dan sukses. Bagi mereka yang ambisius, sekuat tenaga bekerja untuk menghindari kegagalan, sehingga akan sangat kecewa jika gagal. Bagi mereka yang berambisi, sekuat tenaga bekerja melakukan yang terbaik, gagal dan sukses adalah keputusan terbaik dari Allah. Wallahu’alam. To be Continue…

MENJAGA REZEKI TETAP MENGALIR

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Tulisan ini lanjutan dari diskusi dengan orang nomor satu pemilik pabrik manusia di sebuah kabupaten penghasil Tauco. Beliau bertanya, “apakah anda pakai M Bangking? Saya jawab pakai. Beberapa detik kemudian Beliau memperlihatkan sebuah saldo WOOW luar biasa pantastis. Saya tercengang karena jumlah saldo sebesar itu mungkin dalam 1 juta orang hanya 1 orang memilikinya. Beliau berkata lagi, “saya sudah tidak perlu lagi uang. Saya hanya ingin mengabdikan  hidup saya untuk membantu memetakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera di masa mendatang”.

Kekayaan yang dia miliki di masa tuanya adalah hasil dari kegiatan bisnis yang dia geluti sejak masa kuliah. Di mulai dari dua jongko di pasar untuk berjualan beras milik orang tua, bisnisnya terus berkembang pesat menjadi 38 rumah makan ternama diberbagai daerah, rest area jalan tol pom bensin. Selama menjadi pejabat Beliau berkata, “saya tidak pernah menerima uang dengan memanfaatkan  jabatan saya, dan itu saya jaga sampai sekarang”.

Jiwa entrepreneur yang telah menempanya sejak masa kuliah telah menjadi naluri beliau sebagai pembaca peluang bisnis ulung. Di dunia mana pun beliau berada selalu membaca peluang bisnis. Selama menjadi pebisnis, beliau selalu menjaga moralitasnya berdasarkan ajaran agama. Bisnis harus halal, pair, tidak menjatuhkan pesaing, dan tidak merugikan siapapun apalagi negara.

Suatu saat beliau melihat ada sebuah perusahaan yang setiap hari menerima karyawan dengan jumlah banyak 40 sampai 50 karyawan setiap hari. Lalu dia bertanya kepada salah satu karyawan yang sudah terlibat menjadi karyawan. Ternyata perusahaan itu bergerak dibidang kredit barang. Karyawan yang mereka rekrut di kontrak dan tidak digaji, mereka hanya dapat transport dan uang makan untuk mencari nasabah yang mau kredit barang. Mereka di beri target penjualan sebesar 40 juta dalam waktu satu bulan. Target yang tinggi ini sengaja ditetapkan kepada karyawan agar tidak tercapai. Jika berhasil mencapai target mereka akan jadi karyawan tetap jika tidak mereka akan melanjutkan kontrak atau keluar.  

Rata-rata karyawan yang mereka rekrut selalu berhasil mendapat nasabah kredit barang, tetapi tidak pernah mencapai target. Inilah keuntungan perusahaan karena karyawan tidak digaji hanya dapat transport dan uang makan tetapi mereka sudah bekerja dan menghasilkan berlipat-lipat keuntungan dari hasil kerja karyawan yang tidak diberi gaji. Selain itu harga kredit barang dengan uang muka dan cicilan pertama, diseting modal sudah kembali. Karyawan menghasilkan kapital untuk perusahaan tetapi tidak mendapatkan gaji, hanya uang transport dan makan. “Inilah bisnis gaya kapitalis”, kata Beliau. Dengan investasi 100 juta dalam waktu singkat berkembang mencapai tiga miliar. Dari hasil bisnis kredit barang, mobil baru dan mewah terparkir di garasi.

Ketika pulang kampung untuk silaturahmi dengan orang tua dengan membawa mobil mewah, orang tuanya bertanya. “Dari mana mobil mewah itu didapat?” Saya menceritakan bisnis yang sedang dijalankan yaitu kredit barang dengan sistem seperti yang telah saya jelaskan. Setelah mendengar penjelasan bisnis yang saya kembangkan, orang tuanya marah besar dan memerintahkan agar seluruh harta yang di dapat dari bisnis disedekahkan dan perusahaannya dibubarkan. “jika masih ingin rezeki tetap mengalir segera bubarkan, harta dan uang yang telah didapat sedekahkan”, demikian nasihat orang tuanya dengan nada marah.

Setelah mendapat teguran dari orang tua, seluruh harta kekayaan yang didapat dari bisnis kredit barang disedekah. Piutang yang masih tersisa jika membayar diterima untuk sedekah jika tidak dibebaskan. “Dari kejadian ini, saya  jadi paham bagaimana gaya kapitalis bisnis yang hanya fokus pada keuntungan dan sangat mengeksploitasi karyawan”, kata Beliau.  Bisnis ini sangat bertentangan dengan bisnis yang diajarkan dalam Islam. Bisnis adalah mensejahterakan banyak orang bukan mencari keuntungan. Dari mensejahterakan banyak orang rezeki tidak akan pernah berhenti mengalir. Wallahu’alam. To be continue….

Thursday, July 30, 2020

LOGIKA TUKANG PHOTO

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Setelah rapat usai, saya duduk menghampiri sosok yang sudah saya kenal pernah mencapai puncak karir sebagai seorang abdi negara di sebuah kabupaten. Sekarang beliau menduduki pabrik terbesar di sebuah kabupaten di Jawa Barat dengan karyawan ribuan.  Pabrik ini tidak mencetak barang, tetapi mencetak manusia-manusia unggul sebagai pewaris bangsa di masa mendatang.

Saya seperti reporter yang memawancara seorang tokoh fenomenal. Saya benar-benar konsen menyimak kisah demi kisah bagaimana beliau sukses dalam meniti karir, sekalipun beliau dari keluarga petani biasa.

Kisahnya dimulai sejak beliau kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Sejak kuliah jiwa entrepreneurnya sudah tertempa. Dengan modal dua jongko di pasar dari modal orang tua, beliau memulai karir bisnisnya dengan berjualan beras di pasar. Pekerjaannya bisnisnya dilakukan berbarengan dengan masa studinya di universitas. Aktivitas sehari-harinya berbeda dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya. Sejak jam 02 dini hari aktivitas bisnisnya di pasar sudah dimulai sampai tutup jam 07 pagi. Setelah itu beliau tidak pernah istirahat. Setelah jongkonya tutup aktivitasnya dilanjutkan dengan kuliah. Demikian hari demi hari dilaluinya dengan tekun.

Ide bisnis beras berawal dari hasil panen orang tuanya yang melimpah. Naluri bisnisnya jalan dengan niat memasarkan hasil panen milik orang tuanya. Aktivitas bisnisnya di masa kuliah berkembang pesat dan beliau berhasil menjadi mahasiswa mandiri dan membiayai kuliahnya sendiri. Bahkan dari hasil aktivitas bisnisnya beliau berhasilkan membiayai dua kakaknya sampai lulus menjadi sarjana.

Ketika lulus kuliah ijazahnya digunakan untuk daftar menjadi seorang abdi negara. Beliau berhasil lolos dan ditempatkan di lembaga pemerintah daerah penghasil Tauco. Ketika menjadi abdi negara tentu saja kehidupannya sudah mapan karena hasil dari aktivitas bisnisnya. Ketika pegawai-pegawai lain masih menggunakan roda dua, beliau sudah menggunakan mobil sedan mewah dengan harga yang jarang terjangkau oleh seorang abdi negara.

Rahasia suksesnya kemudian beliau ungkap dengan filosofi sederhana yaitu logika tukang photo. Rupanya filosofi ini mengandung ajaran tinggi karena menggambarkan sebuah pola logika yang tidak bisa dipahami oleh ilmu matematika di sekolah. Beliau katakan logika tukang photo ini seperti logika Tuhan. Tukang photo tidak pernah berhasil menjawab perkalian seperti matematika biasa. Bagi tukang photo 2 x 4 = 8, 10, 12, 24, dst. Melalui logika tukang photo ini beliau ingin menjelaskan bahwa rezeki datang dari Allah  tidak disangka-sangka. Rezeki dari Allah layaknya umpama logika tukang photo, datang tidak disangka, tidak masuk akal rasional empiris, karena semuanya berada atas kehendak Allah Yang Maha Kuasa.

Rezeki seperti logika tukang photo sebagai mana Allah kabarkan kepada manusia bahwa rezeki itu datang tidak disangka-sangka, acak, tidak tentu, dan bisa datang dari arah mana saja. Rezeki dari Allah datang dengan perkalian dan berlipat ganda dengan sekehendak-Nya. “…Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (At Thalaaq, 65:2-3).

Rezeki itu ghaib seperti logika tukang photo, yaitu datang tidak disangka-sangka diluar ekspetasi pikiran manusia. Filosofi logika tukang photo ternyata menjelaskan sebuah ayat Al-Qur’an bahwa Allah mendatangkan rezeki datang tidak disangka-sangka, ghaib dan diluar jangkauan nalar manusia biasa.

Untuk mendapatkan rezeki dari Allah tentu saja cara-caranya berbeda dengan hitung-hitungan material manusia. Jika rezeki itu sifatya ghaib maka cara-cara mendapatkannya pun harus dengan cara-cara ghaib yang diajarkan Allah. Cara-cara ghaib yang dimaksud bukan dengan cara-cara syirik tapi dengan bekerja keras di jalan Allah (takwa), dan bertahan hidup di atas aturan yang telah ditetapkan oleh Allah (tawakal).

“Jangan banyak bicara harus banyak bekerja jika ingin sukses”, demikian pesan singkat dari beliau kepada kita, jika ingin hidup sukses. Setiap manusia punya harapan sukses lebih besar dari apa yang dikerjakannya bukan dari apa yang dibicarakan. Wallahu ‘alam. To be continue…  

Wednesday, July 22, 2020

MENJADI MANUSIA MERDEKA

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Tulisan ini didedikasikan untuk kawan-kawan seperjuangan di tempat kerja dimanapun berada. Terutama di tempat-tempat yang pernah penulis tempati. Semoga kawan-kawan sukses selalu lahir batin dan tulisan ini menjadi investasi yang mengalir sampai akhirat.  

Jadi apakah hidup? Hidup bersifat individual. Dalam arti lain Ego atau Aku (Khudi). Tuhan menciptakan manusia dengan rupa-Nya. Tuhan menciptakan manusia sebagai individu, dan individu-individu yang baik mereka yang menyerap sifat-sifat Tuhannya. Semakin jauh dia dari Tuhan, semakin kurang individualitasnya. Orang yang paling dekat dengan Tuhan adalah pribadi yang paling sempurna. Tetapi bukan dia diserap ke dalam Tuhan, sebaliknya dia menyerap sifat-sifat Tuhan ke dalam dirinya. (Prawiranegara, 1977, hlm. 330)

Hidup adalah penciptaan yang tiada henti dari keinginan dan cita-cita manusia dengan indera dan akalnya. Penghalang-penghalang paling besar dalam proses hidup adalah benda atau alam (materi). Alam bukan merupakan sesuatu yang jahat, sebab alam membantu mengembangkan kekuatan-kekuatan akal dan batin pribadi manusia. (Prawiranegara, 1977, hlm. 33).

Kemerdekaan manusia sebagai individu adalah pembebasan diri manusia dari keterikatan pada materi. Manusia merdeka adalah manusia individu yang tidak tergantung pada materi. Kemerdekaan individu dibangun oleh kemampuan bertahan hidup dalam penderitaan, kesedihan, kesengsaraan, kesabaran, kerja keras, kreativitas, dan optimisme yang dibangun dengan menggantungkan harapan hidup sejahtera dari Tuhannya. Kelemahan manusia terjadi jika harapan-harapan kepada Tuhannya menghilang.  

Manusia Pribadi (Aku) mencapai kebebasan dengan menyerap segala perintang dalam perjalanannya. Dia, Aku adalah pada satu pihak bebas, pada pihak lain terikat dan mencapai kebebasan yang lebih besar dengan mendekati Pribadi yang paling bebas, yaitu Tuhan. Hidup adalah untuk mencapai kebebasan yaitu menggantungkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. (Prawiranegara, 1977, hlm. 33).

Cinta adalah energi yang bisa memperkuat individu untuk hidup merdeka. Cinta adalah ketaatan dan ketergantungan pada Tuhan. Syafruddin Prawiranegara (1977, hlm. 35) menjelaskan, cinta adalah hasrat untuk menyerap sifat-sifat Tuhan ke dalam pribadi manusia. Minta-minta melemahkan kekuatan pribadi. Segala sesuatu yang tercapai tanpa usaha (positif) termasuk minta-minta. Anak seorang hartawan yang mewarisi kekayaan bapaknya, adalah seorang ‘pengemis’. Demikian juga orang yang tidak berpikir sendiri tetapi taklid pada pendapat orang lain dia pengemis. Untuk memperkuat kepribadian kita harus memelihara cinta yaitu kekuatan untuk menyerap sifat-sifat Tuhan dan menghindari segala macam minta-minta, yaitu “in-action” hidup tanpa amal.

Mengutif pendapat Muhammad Iqbal, untuk memperkuat kepribadian harus melalui beberapa phase atau tingkat yaitu taat kepada hukum (Allah), menguasai diri, dan menjadi khalifah Allah. Khalifah adalah pribadi sempurna secara fisik dan spiritual serta memiliki tujuan kemanusiaan. Pada dirinya pertentangan batiniah telah berakhir menjadi harmoni. Kemampuan yang ada pada dirinya dibangun dengan pengetahuan yang setinggi-tingginya. Dia adalah penguasa yang sebenarnya dari umat manusia, kerajaannya adalah kerajaan Allah di bumi ini.


Khalifah adalah orang-orang sebagaimana dijelaskan di dalam Al Qur’an. “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (At-Taubah, 9:20).

Musuh-musuh besar yang membuat manusia lemah bersemayam dalam tubuh manusia itu sendiri. Musuhnya adalah kejahilan (kebodohan) dan takhayul. Satu-satunya jalan untuk melawan musuh-musuh ini hanyalah pendidikan, mengajarkan, mengingatkan, dengan penuh kesabaran.

Syafruddin Prawiranegara menarik kesimpulan untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera di dunia jangan sekali-kali menggunakan kekerasan. Piring yang kotor tidak dapat dibersihkan dengan memecahkannya. Tiap-tiap penggunaan kekerasan dari satu golongan terhadap golongan lain akan memecahkan bangsa dan memecahkan negara. Hanya cinta kepada Allah, cinta kepada sesama kaum muslimin, dan cinta kepada sesama bangsa dapat memelihara persatuan dan menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Maka, untuk memelihara perdamaian antar bangsa-bangsa dan dalam suatu bangsa di dunia ialah dengan mencintai Allah, yang mengandung konsekuensi kita harus mencintai sesama makhluk Allah, terutama sesama manusia. Kewajiban kita masing-masing adalah melatih dan mendidik diri sebagai pribadi yang mendekati atau mirip kepada pribadi Allah swt yang kuat, bebas dan penuh rasa cinta. Pelajaran ini bukan hanya berlaku untuk kaum muslimin tetapi untuk seluruh umat manusia yang mengaku dirinya makhluk dan hamba Allah, Tuhan semesta alam. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi saw. “Ciptakanlah pada dirimu sifat-sifat Allah (takhollaq biakhlaqillah)”. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. 

Selamat tinggal kawan-kawan, lanjutkan perjuangan sampai ujungnya baik. Kita tetap berada di jalan sama, medan yang sama, untuk menuju tempat yang sama. Silaturahmi, kekeluargaan, dan visi yang sama akan selalu mempertemukan kita di tempat tertinggi surganya Allah swt. Salam optimis tanpa batas, fokus pada Allah! Wallahu’alam.

Wednesday, July 15, 2020

AGNOSTIK PENYAKIT ANAK MILENIAL

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Agnostik adalah gejala psikologis yang harus diwaspadai di zaman milenial. Zaman milenial ditandai dengan kemapanan anak-anak pada usia muda. Perkembangan teknologi informasi telah mendorong anak-anak sukses di usia muda, dimana tingkat spiritual mereka belum matang. Dalam usia yang sangat muda anak-anak bisa memiliki kapital ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Perkembangan spiritual mereka yang masih labil ketika diberi kemapanan,  ego (SENSE OF I) menjadi pengendali hidupnya. Kemapanan telah mendorong mereka menjadi seperti Tuhan yang bisa mewujudkan segala keinginannya dengan kapital yang mereka miliki.

Teknologi informasi yang mereka kuasai memudahkan mereka mengumpulkan kapital dalam jumlah besar. Dalam kondisi kapital besar dan kualitas spiritual yang masih labil hidupnya cenderung mengikuti naluri kemanusiaan yang bebas dan merdeka. Agnostik adalah kepercayaan hidup yang merasa kuasa dan merdeka akibat dukungan kemapanan dalam bentuk kapital yang mereka miliki. Agnostik adalah penyakit peradaban yang muncul akibat kemapanan dan menjadi gaya hidup.

Ditinjau dari sisi spiritual agnostik adalah kepercayaan yang meyakini bahwa dirinya adalah penentu kebaikan dan keburukan. Agnostik adalah penyakit peradaban yang meyakini bahwa dirinya seperti Tuhan. Mereka merasa bahwa segala penentu hidup adalah kemanusiaan. Mereka tidak mengakui peran Tuhan di luar dirinya karena kemapanan yang dimilikinya. Dia merasa Tuhan tidak pernah ikut campur dalam menentukan hidupnya. Agnostik adalah gaya hidup sombong akibat kemapanan.

Di dalam Al-Qur’an manusia-manusia agnostik digambarkan sebagai manusia yang dikendalikan oleh hawa nafsunya. Kesombongannya membuat dirinya sulit menerima petunjuk dari Tuhan.

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (Al Jaatsiyah, 45:23).

Ukuran baik dan buruk orang-orang agnostik (menuhankan dirinya) berdasarkan hawa nafsunya. Mereka memandang baik dan buruk atas pertimbangan pikiran dan pengetahuan alam serta pengalaman hidup yang dimilikinnya. Dia memandak kebaikan bukan dari petunjuk Tuhan tetapi dari apa yang dia pikirkan dan rasakan benar.

“Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang (syaitan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?” (Muhammad, 47:14).

Kaum agnostik adalah golongan orang-orang kafir yang tertutup dari informasi tentang keberadaan Tuhan. Mereka mengakui keberadaan Tuhan tetapi sedikit pun tidak menaruh percaya dan yakin bahwa hidup ini dikendalikan oleh Tuhan. Mereka berprasangka bahwa ada atau tidak ada Tuhan, manusia hidup dengan kekuatan akal dan pikirannya. Kebaikan yang dilakukannya tidak didasarkan pada pengabadian pada Tuhan, melainkan atas dasar rasa kemanusiaan dan kebebasan yang tidak saling merugikan.

Kaum agnostik ketika mendapat kekuasaan akan berubah menjadi Fir’aun yang merasa mapan dan menjadi pemilik kekuasaan, kemudian akan berbuat seperti Tuhan yang bisa mengendalikan kehidupan manusia. Kekuasaannya akan digunakan untuk memaksa orang-orang untuk tunduk kepadanya dan menjadi kedzaliman di muka bumi ini seperti kisah Fir’aun. Tidak ada batas-batas moral kebaikan kecuali berdasarkan pada ukuran yang diciptakannya. Orang-orang agnostik akan sulit menerima kekuasaan dan kehendak Tuhan karena kemapanan telah menutupi segala keyakinannya bahwa Tuhan sebagai penyebab segala kejadian.

Generasi agnostik menjadi ancaman serius bagi peradaban manusia, jika mereka berhasil menduduki kekuasaan dengan kapital yang dimilikinya. Dunia harus diselamatkan dari penyakit agnostik dengan pendidikan agama yang bisa mengelaborasi keberadaan Tuhan dengan bantuan sudut pandang rasional. Tuhan harus dijelaskan dari penjelasan-penjelasan kebenaran nyata bahwa tidak ada kekuasaan manusia sedikit pun bisa menentukan dan mengetahui ujung dari kehidupan.

Ilmu-ilmu yang dikembangkan dari sudut padang rasio dan empiris harus digabungkan dengan kajian-kajian yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan wahyu dari Tuhan. Al-Qur’an adalah sumber pengetahuan yang bisa membawa manusia pada penemuan jati diri manusia sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan. “Bintang pengetuk” yang ditemukan oleh astronot China, ternyata adalah nama dari salah satu ayat Al-Qur’an bernama At Thariq. Ilmu pengetahuan menjelaskan kebenaran-kebenaran Al-Qur’an. Kajian semacam ini harus lebih banyak dikembangkan untuk membantu manusia  mengenal dan lebih mengenal Tuhannya.  Wallahu’alam.


Tuesday, July 14, 2020

HIDUP INI SEMUA SKENARIO ALLAH

OLEH: MUHAMMAD PLATO

“Manusia hanya bisa berecana dan Allah yang menentukan”. Sepertinya kalimat ini benar, padahal jika kita kaji dengan ilmu tauhid kalimat ini mengandung kesyirikan. Jika manusia bisa berencana dan Allah yang menentukan, berarti ada dua kekuasaan yaitu manusia dan Allah. Manusia perencana dan Allah penentu. Kalimat ini telah menduakan Allah dan menjadikan manusia berkuasa sebagai perencana.

Semua gerak gerik manusia ada di bawah kendali Allah. Berencana atau tidak dalam menentukan hidup manusia di dunia, semua di atas kehendak Allah. “dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, (Al A’laa, 87:3).

Seluruh kejadian yang terjadi dalam hidup manusia berada di atas kehendak Allah. Direncanakan atau tidak direncanakan, terpaksa atau dengan sengaja, diketahui atau tidak, semua kejadian pada diri manusia berada di atas kehendak Allah. “kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.” (Al A’laa, 87:7).

Nabi Muhammad saw mengajari, dalam kondisi sempit maupun lapang, bersihkanlah diri dari dosa dengan ingat Allah dan shalat. “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat”. (Al A’laa, 87: 14-15). Ketika dalam peperangan kaum muslimin melakukan shalat malam, dan ketika dalam kemenangan kaum muslimin melakukan shalat malam.

Kemenangan tidak berarti kita bebas dari dosa, kekalahan tidak berarti kita penuh degan dosa. Kelapangan tidak berarti kita dimuliakan dan kesempitan tidak berarti kita dihinakan. Dihadapan Allah kelapangan maupun kesempitan dinilai bukan dari kejadiannya, tetapi Allah menilai manusia, dari akhlak manusia ketika bersikap terhadap kejadian.

Prangsaka buruk pada setiap kejadian membuat manusia menjauhi Allah. Prasangka buruk terhadap kejadian membuat manusia menjadi penghuni neraka. Bukankah setiap kabar berita dari Allah adalah kabar baik? Jika kita percaya bahwa setiap kejadian adalah kabar dari Allah, mengapa kita tergoda untuk berprasangka buruk?

Hidup ini semua skenario Allah, tidak ada kekuatan yang bisa merencanakan, mengatur, dan menentukan hidup manusia kecuali atas kehendak Allah. Jika manusia beriman kepada takdir Allah maka apakah ada satu kejadian yang luput dari takdir Allah? Berprasangka bahwa kejadian-kejadian di muka bumi ini terjadi karena skenario manusia sama dengan kita tidak percaya kepada Allah yang maha mengatur segala kejadian.

Jika kita beriman bahwa segala takdir Allah untuk kebaikan, maka tidak akan ada satupun kejadian yang dikhawatrikan terjadi pada diri manusia, kecuali kematian dalam kekafiran. Apapun kejadian yang terjadi menimpa manusia, asal tidak menyebabkan manusia berprasangka buruk dan kafir kepada Allah, semua kejadian biasa-biasa saja. Seburuk-buruknya kejadian bukan karena terasa sempit atau lapang tetapi karena kafir atau beriman. Barang siapa beriman karena kesempitan dan kelapangan maka dialah orang-orang yang dicintai Allah. Barang siapa kafir karena kesempitan dan kelapangan maka dialah orang-orang yang akan mendapat kesulitan di dunia dan akhirat.

Hidup ini semua skenario Allah. Masihkah kita akan terus berprasangka buruk pada Allah? Sesungguhnya prasangka buruklah yang membuat hati dan pikiran kita terasa sempit. Prasangka buruk pada kejadian adalah bagian dari kekafiran manusia kepada Allah yang tidak pernah dirasakan dan dilakukan hampir setiap saat.

Hidup ini semua skenario Allah! Ada manusia hidup dalam skenario menentang Allah dan ada manusia yang hidup dalam skenario dicintai Allah. Hati dan pikiran manusia yang hidup akan cenderung pada skenario hidup yang dicintai Allah. Wallahu’alam.


Saturday, June 27, 2020

SYARAT MUTLAK JADI KAYA RAYA

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Alam Nasyrah, 94:5-6).

Ayat ini bisa jadi postulat, hukum, teori sukses atau apapun namanya berlaku dari masa ke masa. Kesulitan dalam bentuk penderitaan adalah syarat mutlak menjadi kaya raya. Tidak ada satu pun manusia di muka bumi ini bisa kaya raya tanpa menghadapi kesulitan dan penderitaan. Mau beragama atau tidak, kesulitan dan penderitaan adalah ketentuan Allah yang harus dilalui oleh manusia jika ingin kaya raya.

Kisah Hermanto Tanoko sebagai orang kaya raya dia dilahirkan di rumah seperti gang dengan ukuran sangat kecil beratap seng dan lantai tanah. Di ujung rumah dibuat wc dan tidak bisa dipakai mandi. Di rumah sangat-sangat tidak layak ini lahirlah seorang bayi yang sekarang dikenal Hermanto Tanoko pemilik perusahaan cat terkenal di Indonesia. Sekalipun hidup sangat miskin, Bapaknya seorang pekerja keras yang pantang minta-minta. Bapaknya setiap hari menjalani hidup dengan berdagang palawija. Bapaknya yang punya anak empat pernah hidup terlantar selama enam bulan, dan tidur di emper kelenteng.

Ketika hidup dalam kesulitan, dan penderitaan, Bapaknya mengajari cara-cara hidup hemat dengan makan bubur dan nasi jagung setiap hari. Suatu hari ibunya memasak opor ayam, namun bapaknya melarang dimakan karena belum saatnya. Opor ayam itu akhirnya diberikan ke tetangga. Bepuluh-puluh tahun cara hidup ini dilakukan oleh bapaknya. Kisah suksesnya berawal dari berjualan cat dengan menyewa sebuah tempat dengan ukuran 1,5 x 13 meter. Di gang itu bisnisnya dikembangkan. Hidup hemat tetap dijalankan. Setelah memiliki pabrik pun pulang pergi ke pabrik masih mengunakan bis. Setelah punya kendaraan roda empat, berangkat kerja masih menggunakan angkutan umum. Kendaraan roda empat dipakai setelah biaya operasionalnya terpenuhi.

Jadi bagi generasi-generasi yang akan datang, jika ingin jadi orang kaya raya kesulitan dan penderitaan adalah episode hidup yang mau tidak mau harus dilalui. Bagi yang muslim ketetapan ini sudah sunatullah yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Syarat hidup sengsara, menderita adalah ketetapan Allah bagi seluruh manusia dan semesta jika ingin mendapat kelimpahan. Itulah syarat mutlak bagi siapa saja yang ingin mendapat kelimpahan rezeki di muka bumi ini.

Namun demikian jika ingin mendapatkan kelimpahan rezeki akhirat dalam penderitaan dan kelimpahan kita harus beriman kepada Tuhan YME. Hidup kaya raya belum tuntas, karena pada saat kembali kepada Tuhan kita harus bebas dari segala kekayaan yang kita miliki. Itulah pentingnya beragama karena setelah kematian ada kehidupan yang harus kita jalani berikutnya tanpa kekayaan. Wallahu’alam.

Wednesday, June 24, 2020

MANUSIA SUMBU PENDEK

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Istilah manusia sumbu pendek dan sumbu panjang dikenal di masyarakat akhir-akhir ini. Istilah ini memisahkan antara karakter manusia buruk dan baik. Manusia sumbu pendek selalu dikaitkan dengan karakter manusia pemarah, pendengki, dan selalu negatif thinking. Manusia sumbu panjang dikaitkan dengan karakter manusia penyabar, penyayang, pemaaf, dan selalu positif thinking.

Manusia sumbu pendek proses berpikirnya sangat singkat. Jarak antara data dengan kesimpulan yang diambil sangat pendek. Berpikirnya lurus tanpa mempertimbangkan pemikiran-pemikiran dari orang atau kelompok lain. Risikonya kesimpulan-kesimpulan yang diambil selalu melenceng jauh dari fakta kejadian sesungguhnya.

Manusia sumbu pendek sangat mengandalkan penglihatan. Ukuran kebenaran yang dianut sangat terbatas pada apa yang bisa dibuktikan dengan penglihatan. Dia tidak suka membaca atau meneliti, seluruh hidupnya dipahami dengan mengandalkan pada penglihatan dan pendengaran langsung tanpa proses penelitian.

Manusia sumbu pendek memiliki ukuran kebaikan dan keburukan berdasarkan apa yang dirasakan dan apa yang dialami. Ukuran baik dan buruk ada di kehendak hatinya, tidak berdasar pada pengetahuan tentang kebenaran yang bersumber pada Tuhan. Manusia sumbu pendek berbicara dan bertindak berdasarkan apa yang disenanginya. Pikirannya tidak berpijak, semua yang dikemukakannya berdasarkan fantasi yang membuat dirinya senang.

“Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang (syaitan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?” (Muhammad, 47:14).

Manusia sumbu pendek mengikuti jejak-jejak Fir’aun, yang berpandangan bahwa Tuhan telah menjelma menjadi manusia. Tuhan harus bisa dilihat. Akalnya menjadi sumber kebenaran bukan sebagai alat untuk mengetahui kebenaran. Pengetahuan dari kitab suci dianggap dongeng jika isinya tidak berpihak pada kekuasaan dan kedudukannya.

“(yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta". Demikianlah dijadikan Fir'aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir'aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian.  

Manusia sumbu pendek selalu berbeda pendapat dan tidak pernah menghargai pendapat orang lain. Kesenangan hadir bukan dengan mengendalikan diri tetapi mengendalikan orang lain. Sumber ketenangan hidupnya bukan datang dari dalam diri tetapi dari luar dirinya. Pikirannya selalu berusaha mengendalikan orang lain dan tidak pernah bisa bekerjasama dalam satu tim. Tanpa melihat posisi atau kedudukan dalam tim dirinya selalu menganggap paling benar.

Manusia sumbu pendek jika jadi pemimpin akan memerkosa rakyatnya demi kesenangan jiwanya. Dia akan jadi pemimpin dzalim dan menghalakan segala cara untuk melanggengkan kekuasaannya. Di bawah kepemimpinan sumbu pendek negara menjelma menjadi kehendak dirinya, sementara kehendak rakyat menjadi budaknya.

Manusia sumbu pendek adalah pengikut setan, yaitu mereka yang memandang baik perbuatan buruk dan memandang buruk perbuatan baik berdasarkan pandangannya. Pahalal pandangan baik dan buruk harus berdasar pada petunjuk Tuhan di dalam kitab suci Al-Qur’an.

Demikian sahabat beberapa kriteria manusia sumbu pendek yang bisa saya jelaskan. Lain kali akan saya jelaskan siapa manusia sumbu panjang. Wallahu’alam.  

Tuesday, June 16, 2020

SIKLUS MENTAL MANUSIA

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Hampir semua orang pasti berpendapat bahwa siklus hidup manusia itu dari anak-anak, muda, dewasa, dan tua. Pendapat ini tentu didasari dilihat dari perkembangan fisik tubuh manusia. Namun jika kita lihat perkembangan mental manusia, siklus hidup manusia sia itu hanya dua yaitu anak dan dewasa.

Jika kita perhatikan berdasarkan perkembangan mental manusia, kecenderungan perekembangan mental manusia adalah anak-anak, dewasa, dan kembali anak-anak. Kecenderungan setelah melewati masa dewasa, manusia akan kembali pada mental anak-anak. Hanya sebagian kecil manusia yang mengalami perkembangan  dari anak-anak dan berakhir dengan dewasa. Mengacu pada usia Nabi Muhammad saw, ukuran masa dewasa diawali dari 40 tahun sampai dengan usia 63 tahun. Lebih dari 63 tahun dikategorikan sebagai lanjut usia, dan kembali pada kondisi fisik dan memengaruhi psikologis ke anak-anak.

Pola pikir ini bisa kita pahami dari Al-Qur’an, manusia akan kembali pada awal kejadiannya. Secara psikologis ketika tubuh manusia kembali melemah maka kondisi mental manusia akan kembali pada awal kejadiannya yaitu masa anak-anak. “Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?” (Yasin, 36:68).

Kondisi kejadian manusia di dunia dijelaskan di dalam Al-Qur’an bahwa manusia akan menuju kembali pada kondisi seperti anak-anak diawali dari kondisi fisik dan memengaruhi pada faktor psikologisnya.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Israa, 17:23).

Mentalitas anak-anak yang akan kembali dirasakan manusia dalam usia lanjut adalah egois, mudah tersinggung, ingin instan, dan menyukai materi. Namun demikian ada manusia yang dapat mengendalikan kondisi mental di usia lanjut tetap dewasa yaitu orang-orang berwawasan luas, tidak pernah berhenti berpikir, dan taat kepada Tuhan. Sebagaimana dijelaskan salah satu syarat kedewasaan seseorang bukan diukur dari perkembangan fisik semata tetapi dari kepemilikan pengetahuan dan mentalitas yang selalu berpikir untuk memberikan manfaat kepada orang lain dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia-manusia yang akan tetap dewasa tanpa dipengaruhi perubahan fisik adalah mereka yang terus mendermakan dirinya, dan berkomitmen melakukan segala sesuatu untuk bermanfaat bagi orang lain sampai akhir khayatnya. Wallahu’alam.  

Sunday, June 14, 2020

HOTMAN PARIS SEDEKAHKAN LAMBORGHINI?

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Dua kali menyimak dialog antara Aa Gym dan Ust. Abdul Somad dengan Hotman Paris, saya perhatikan Hotman Paris selalu menanyakan tentang bagaimana cara menemukan kebahagian dalam hidup. Diskusi yang mendidik kepada warga negara Indonesia untuk membuka komunikasi lintas agama. Saling bertukar pikiran dalam mencari cara-cara hidup yang bermanfaat bagi banyak orang. Dari dialog ini setiap orang bisa melihat, mendengar, dan menafsirkan apa manfaat atau pelajaran dari isi dialog tiga orang popular di negeri ini.

Lamborghini, cincin berlian miliaran, popularitas, anak, dan karier sudah di dapat oleh Hotman Paris. Hotman Paris menjawab sekalipun semua sudah dimiliki tetapi belum menemukan bahagia sesungguhnya. Jika saya cermati pola hidup Hotman Paris dari sudut pandang kekayaan seperti Nabi Sulaeman yang memiliki kekayaan dunia.

Ust. Abdul Somad memberi jawaban bahwa untuk menemukan kebahagiaan adalah dengan memperbanyak memberi. Secara tidak langsung, Ust. Abdul Somad mengingatkan bahwa akhir hidup adalah kematian. Artinya Ust. Abdul Somad menyampaikan bahwa Hotman Paris setelah mencapai kesuksesan dan kekayaan di dunia, siswa waktu yang dimiliki harus diisi dengan hal-hal berkualitas untuk bekal hidup setelah kematian. Banyak memberi adalah salah satu cara mempersiapkan hidup setelah kematian.

Menilik penyebab sukses Hotman Paris adalah “kekuatan doa ibu”. Ibunya setiap minggu selalu membeli seember ikan mujair kemudian di sup dan disajikan dengan mengucapkan “makan biar kamu pintar”.  Di dalam ajaran Islam ibu kedudukannya sangat spesial di hadapan Tuhan. Ibu ibarat tuhan yang bisa memberkahkan rezeki. Posisi ibu diumpamakan juga sebagai broker antara anaknya dengan Tuhan. Apa yang dikatakan ibu untuk anaknya itulah yang akan dikehendaki Tuhan. Rupanya ibunya Hotman Paris adalah orang yang membentuk Hotman Paris menjadi orang berhasil dan tentunya semua terjadi dengan kehendak Tuhan.  

Saya bukan orang berilmu, dan tidak punya Lamborghini, tetapi hanya ingin mengukuhkan diri sebagai orang yang selalu mau membantu antar sesama manusia, terlepas dari perbedaan agama. Nabi Muhammad saw berpesan tidak ada paksanan dalam beragama, tetapi tidak ada halangan bagi kita untuk saling menginspirasi antar sesama manusia. Saya ingin membantu Hotman Paris bagaimana cara menemukan kebahagiaan dalam hidup.

Saya mau berbagi cerita kepada Hotman Paris tentang kisah Nabi Suliman di dalam Al-Qur’an. Sulaiman dikenal dengan Nabi yang memiliki kekayaan seperti konglomerat sekarang. Memiliki mobil dan motor mewah, singgasana, dan kekuasaan. Nabi Sulaiman mendapat ujian kesenangan dari Allah dengan kekayaan dunia.

“(ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore. Maka ia berkata: "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan". "Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku". Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu. (Shad, 38:31-33).

Bang Hotman Paris adalah orang yang diberi kekayaan dunia seperti dalam kisah Nabi Sulaiman. Maka untuk menemukan kesenangan jangan terlena oleh kekayaan dunia. Apa yang dilakukan Nabi Sulaiman? Memotong kaki dan leher kuda itu. Pesannya apa untuk orang-orang yang sudah diberi kekayaan melimpah seperti Bang Hotman Paris? Sebagaimana Ust. Abdul Somad sarankan, perbanyak memberi (sedekah). Untuk orang sekelas Hotman Paris, mencontoh dari kisah Nabi Sulaiman, Bang Hotman Paris sudah pantas mensedekahkan Lamborghini (seperti memotong kaki dan leher kuda) demi untuk kesenangan yang dicari. Sedekah sekelas Lamborghini seperti inilah yang akan mendatangkan kesenangan jiwa dan tidak akan pernah ditemukan oleh siapapun kecuali oleh orang yang melakukannya.

Namun harus siap dengan ujian setelah melakukannya. “Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. (Shad, 38:34). Akan datang ujian setelah sedekah Lamborghini dilakukan, namun jangan khawatir karena setelah itu akan datang kesenangan apa yang diinginkan. “Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (Shaad, 38:35).

Allah, Tuhan Yang Maha Esa sudah menetapkan sunnah, bahwa terlepas dari agama apapun, siapa yang memberi maka dia akan mendapatkan balasan kembali dari apa yang pernah dia berikan dan inginkan. Semakin banyak kekayaan dimiliki, maka semakin besar seekah yang diberikan. Itulah cara Allah menjaga kesenagan jiwa bagi orang-orang yang diberi kelimpahan harta.

Bang Hotman, jangan melihat siapa yang menyampaikannya. karena ayat-ayat Tuhan datangnya dari Tuhan, maka terlepas dari siapapun yang menyampaikannya ayat itu akan tetap jadi kebenaran. Demikian ayat ini saya sampaikan untuk Bang Hotman. Percaya atau tidak bukan urusan saya karena Tuhanlah yang maha pemberi petunjuk.  Wallahu’alam. 

Tuesday, June 9, 2020

NEW MALIN KUNDANG BERJIHAD DI JALAN ALLAH

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Nabi Muhammad saw dalam sebuah hadis menceritakan tidak mengizinkan seseorang ikut jihad dalam peperangan, karena orang tersebut memiliki orang tua yang harus dirawat. Rasululullah mengatakan merawat orang tua adalah jalan jihad yang harus dia kerjakan. Orang tua lanjut usia menuju ke kondisi anak-anak perlu perhatian penuh layaknya anak-anak agar tumbuh dewasa. Kita akan terbebas mengurus orang tua lanjut usia sampai bertemu dengan ajalnya, dan kita lepas mengurus anak-anak setelah dewasa.

Dalam sebuah artikel surat kabar online, diberitakan sebuah suku di masyarakat India memiliki kebiasaan untuk mengakhiri hidup orang tua berusia lanjut. Prilaku melanggar hak asasi manusia tersebut tidak dianggap kriminal karena sudah jadi tradisi. Orang tua yang sudah memasuki usia lanjut mereka rela dan melakukan ritual mengakhiri hidup. Namun seiring kemajuan zaman beberapa orang tua lanjut usia melarikan diri dan bersembunyi karena tidak mau melakukan ritual mengakhiri hidup. para orang tua berusia lanjut mulai khawatir ketika usianya telah lanjut. 

Di negara-negara maju seperti Amerika, tradisi mengakhiri hidup orang tua berusia lanjut seperti di India tidak ada, tetapi mengakhiri hidup orang tua berusia lanjut secara pelan-pelan sudah menjadi tradisi di negara-negara maju. Orang tua berusia lanjut hidup di panti-panti jompo, anak-anak mereka tidak menerima orang tua mereka untuk hidup serumah. Dalam buku Prof. Dedi Mulyana (2010) berjudul Komunikasi Lintas Budaya dijelaskan bahwa seorang ibu berusia lanjut akhirnya meninggal merana di panti jompo. Meninggal bukan karena sakit tidak terjamin makanan atau layanan kesehatan, tetapi tidak terjamin layanan kasih sayang yang hangat dari anggota keluarganya. Ketika berada di tengah keluarga badannya sehat dan ceria, namun ketika keluarganya memutuskan untuk kembali ke panti jompo dia kembali sakit dan meninggal.

Berbeda dengan keluarga di Taiwan. Orang tua berusia lanjut tinggal serumah bersama keluarga, mereka disediakan perawat khusus yang melayani segala kebutuhan orang tua mereka yang telah berusia lanjut.  Masyarakat China terkenal dengan penghargaan tinggi terhadap orang tua karena mereka percaya orang tua sebagai pembawa berkah. Bagi masyarakat China orang tua adalah dewa pemberkah dan setelah meninggal orang tua mereka akan tetap hidup dan dijadikan sesembahan. Apa yang mereka lakukan seperti kepercayaan animisme. (menyembah roh nenek moyang).

Berbeda dengan masyarakat sekular karena pandangan hidupnya cenderung rasional empiris. Masyarakat sekuler menyelesaikan masalah dengan cara-cara teknis berdasarkan etika material. Masyarakat sekuler memandang orang tua berusia lanjut sebagai manusia yang berhak hidup layak dengan layanan makan dan minum terjamin. Namun mereka tidak mempertimbangkan jiwa orang yang sudah berusia lanjut mereka membutuhkan layanan, kasih sayang, dan rasa kekeluargaan sebagaimana anak-anak kecil membutuhkannya.  

Di Indonesia yang religius, orang tua yang sudah berusia lanjut memiliki kebiasaan untuk dirawat bersama keluarga. Bersumber pada ajaran Islam, di masyarakat Indonesia merawat orang tua yang sudah berusia lanjut adalah kewajiban dari seorang anak sebagai bagian dari ketaatan kepada perintah Allah dalam ajaran Islam. Dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan dengan jelas, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Israa, 17:23).

Al-Qur’an menjelaskan bahwa secara sosiologis dan psikologis orang tua yang sudah berusia lanjut bukan hanya membutuhkan layanan tempat tinggal nyaman, makanan, minuman yang cukup tetapi membutuhkan layanan kasih sayang, senyuman, canda, tawa, sentuhan, perhatian, dan hidup bersama dalam lingkungan anggota keluarga harmonis. Bukan sekedar pakaian, makanan, fasilitas hidup yang wajib bisa kita penuhi, tetapi ketulusan kita berbakti kepada mereka sebagaimana Allah perintahkan kepada manusia. Inilah salah satu perintah jihad kepada manusia.

Allah paham bahwa banyak prilaku masyarakat seperti Malin Kundang (cerita anak durhaka dari Indonesia) yang bukan saja membunuh dan menelantarkan orang tua berusia lanjut tetapi mendurhakainya dengan tidak mengakuinya sebagai orang tua kandung. Pola pandang Malinkundang sudah terlalu materialistik. Di berbagai negara cerita Malinkundang selalu ada dengan berbagai versi. Maka dari Itu di dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah menitipkan orang-orang tua berusia lanjut kepada anak-anak muda untuk berpilaku baik dan memperlakukan mereka sebagai mana mereka memelihara kita di waktu kecil.

Selain itu Allah menetapkan hukum bahwa siapa yang berlaku baik pada ibu bapaknya kelak dia akan mendapat balasan perlakuan baik dari anak-anaknya, dan Allah memudahkan urusannya untuk dunia dan akhiratnya. Siapa yang berani menentang ketentuan Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Kuasa. Bagaimana nasib orang tua anda sekarang? Mari menjadi New Malin Kundang, dengan menjadi anak yang berjihad di jalan Allah mengurus orang tua kita yang sudah berusia lanjut. Wallau’alam.

Tuesday, June 2, 2020

MENGINTERNASIONALKAN PANCASILA

OLEH: Muhammad Plato

Pancasila adalah karya budaya luhur bangsa Indnonesia. Pancasila adalah ideologi negara yang bisa mempersatukan bukan saja negara tapi dunia. Pancasila memiliki semua cita-cita yang ada di dalam setiap ideologi negara. Liberalisme, komunisme, dan khilafah memiliki kekurangan.

Seperti kita ketahui, ideologi besar yang berpengaruh di dunia saat ini diwakili oleh negara super power yaitu, China mewakili ideologi komunis, dan Amerika Serikat mewakili ideologi liberal.  Menurut Ahmad Basara (2017) dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Cianjur Jawa Barat, ideologi-ideologi yang ditaiwarkan di dunia masih memiliki kekurangan. Ideologi liberal dia tidak punya keadilan sosial, komunis tidak punya Tuhan, dan khilafah yang kemudian muncul tidak punya persatuan.(https://www.logika-tuhan.com/2017/12/dunia-akan-dipersatukan-oleh-cia.html).

Pancasila lahir dari sebuah pergerakan yang melibatkan agama di dalamnya. Menurut Emerson (1960) dalam pengalaman Eropa, munculnya nasionalisme berbarengan dengan pudarnya agama. Namun, dibagian dunia lain, seperti Asia, ketika nasionalisme bergerak dan menyelimuti daerah-daerah ini isu agama juga bergerak maju. Indonesia mengalami fenomena yang emerson katakan. K.H. Agus Salim mengkritik keras nasionalisme Eropa yang menyingkirkan Tuhan. Menurut Beliau nasionalisme harus berangkat dari nalar religius. Demikian juga, Sukarno dan Soepomo mereka sepakat bahwa nasionalisme Indonesia harus berlandaskan pada spirit ketuhanan. (Arifin, 2017:217-219).


Sila-sila dalam Pancasila memiliki cita-cita paripurna yang diinginkan oleh umat manusia di dunia. Ketuhanan Yang Maha Esa, keadilan sosial, persatuan, damai dalam musyawarah mufakat, dan keadilan sosial, menjadi inti-inti dari tujuan hidup manusia. Keunggulan Pancasila dari ideologi lain adalah keberpihakkan ideologi negara ini terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa. Sekalipun kita hidup dalam dunia teknologi tetapi kita tidak akan bisa mengalahkan kekuasaan Tuhan. Dunia telah diatur oleh ketentuan Tuhan, sungguh congkak manusia yang eksistensinya tidak sebutir debu di padang pasir jika ingin mengatur tatanan hidup bernegara di dunia  tanpa melibatkan Tuhan.

Sekalipun negara dilandasi keyakinan kepada Tuhan, ideologi Pancasila tidak menjadikan agama sebagai alat untuk mengekspolitasi kekuasaan untuk kepentingan golongan atau bangsa, tetapi untuk kepentingan umat manusia. Agama memiliki tujuan universal yaitu menciptakan rasa damai dan kesejahteraan umat manusia dan tidak bisa direduksi hanya untuk kepentingan suatu negara.

Islam bukan agama diskriminatif. Islam adalah agama kemanusiaan bersifat universal. Sebagaimana gagasan Sukarno (Arifin, 2017: 33) spirit Islam adalah internasionalisme karena Islam menaungi seluruh negara di bawah ketuhanan Allah swt. Salah satu bukti ajaran universal Islam dijelaskan Sukarno dengan mengutif ayat Surat Al Hujurat (49:13) dalam sidang PBB 30 September 1960, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”  

Pancasila menjadi simbol betapa kuatnya spirit ketuhanan yang menapasi seluruh dimensi kebangsaan Indonesia. Pancasila lahir dari hasil berpikir ilmiah-filosofis yang menunjukkan adanya kesatuan sistem pemikiran. Founding fathers Pancasila adalah para philosopher king berkelas dunia. (Arifin, 2017:221). Ulama-ulama pencetus Pancasila adalah kelompok pembuka Ijtihad. Sukarno (2009:41) berpendapat, “ajaran pokok agama tidak berubah, firman Allah dan sunah Nabi tidak berubah, tetapi pengertian manusia tentang hal keberagamaanlah yang berubah. Inilah yang pada hakekatnya adalah ijtihad”. Sukarno sangat ingin menjadikan ajaran Islam dikenal oleh dunia dengan pendekatan pengetahuan umum agar membawa kemajuan dalam berperadaban.

Pancasila adalah ideologi kelas dunia yang lahir dari spirit ketuhanan, inspirasinya dari ajaran Islam yang universal. Maka dari itu, Pancasila dengan sila satu sampai lima, merupakan manipestasi ajaran agama yang bisa diterima oleh bangsa Indonesia dan dunia yang beraneka ragam budaya dan agama. Sudah saatnya bangsa Indonesia berbicara di kelas internasional untuk memengaruhi pola pikir dunia dalam bernegara dengan memperkenalkan ideologi Pancasila sebagai dasar nasionalisme religius.

Dalam perjalanan sejarahnya, ideologi Pancasila sudah dua kali mendapat ujian terpaan badai topan yang sangat dahsyat dari Tuhan yaitu ketika tragedi tahun 1965 dan 1998. Pada saat itu tatanan bangsa Indonesia hampir runtuh, namun atas kesadaran nasionalisme religius berdasar sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia mampu bertahan dan bisa keluar dari terpaan badai. Untuk ketigakalinya tahun 2020 sekarang ideologi Pancasil mendapat ujian berat dari Tuhan. Sebagai bangsa nasional religius Berketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia selalu optimis atas pertolongan Tuhan YME,  kita bersama akan berhasil keluar dari badai kemudian menjemput kesejahteraan dunia dan akhirat. Indonesia di bawah Pancasila dan ridha Allah swt dipentas dunia pasti jaya sepanjang masa.  Wallahu’alam.