Friday, November 10, 2017

TUHAN ADA DALAM PERSEPSI MASING-MASING


OLEH:
MUHAMMAD PLATO

Pengertian konsep logika Tuhan telah saya jelaskan berkali kali. Logika Tuhan adalah ilmu berpikir yang dikembangkan bersumber dari kitab suci Al-Qur’an. Sebuah ilmu, harus memiliki metode dalam pengkajiannya,dan itu sudah saya jelaskan dalam tulisan sebelumnya.

Pada umumnya pro dan kontra selalu terjadi dalam pengembangan ilmu baru. Tapi dari diskusi dengan kawan-kawan, mereka mengakui ide pengembangan konsep logika Tuhan dari Al-Qur’an adalah ide yang luar biasa. Namun masih ada yang merasa keberatan dengan nama logika  Tuhan. Mereka menyarankan untuk menggantinya dengan konsep logika Allah.

Saya sangat menghargai perhatian kawan-kawan terhadap ilmu yang sedang dikembangkan ini. Namun kawan-kawan harus memahami, ada tujuan yang ingin saya sampaikan dalam mengembangkan ilmu ini. Tujuan utama adalah mempersatukan umat manusia seluruh dunia dengan cara mengimplementasikan ajaran agama untuk membawa kesejahteraan kepada  manusia dan alam. 
 

Saya sepakat dengan pendapat Zakir Naik bahwa mendakwahkan kebenaran ajaran Islam sasarannya bukan umat Islam saja. Tapi harus menjangkau seluruh umat manusia di muka bumi ini. Maka dari itu tujuan dakwah adalah mempersatukan umat manusia.

Sebagaimana dijelaskan dalam AL-Qur’an, pada awalnya manusia adalah umat yang satu. “Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. (QS. Yunus, 10:19).

Cara menngajak seluruh manusia untuk menjadi umat yang satu yaitu dengan menyadarkan manusia bahwa intinya kita semua adalah umat yang satu. Untuk mencapai kesadaran sebagai satu umat, dakwah yang harus disebarkan adalah mengajak kepada seluruh manusia untuk menyembah satu Tuhan yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Inilah perintah dakwah dari Allah kepada seluruh manusia.

“…padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. (Al Maa’idah, 5:73).

Perselisihanlah yang membuat manusia terpecah-pecah. Salah satu penyebab perpecahan manusia adalah perselisihan persepsi tentang tuhan-tuhan yang wajib disembah. Sesungguhnya jika punya satu persepsi tentang satu Tuhan Yang Maha Esa, maka dengan izin-Nya manusia bisa bersatu menjadi satu umat dalam damai.

“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama (umat) yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku”. (al Anbiyaa, 21:92).

Inilah dalil yang menjadi dasar pemikiran saya, untuk menggunakan konsep Tuhan Yang Esa sebagai cara berdakwah dalam mempersatukan umat. Kata Tuhan bukan kata keinginan saya, tapi sebagai petunjuk dari Allah bahwa Allah menyebutkan dirinya sebagai Tuhan yang wajib disembah dalam kontek umat yang satu.

Untuk umat Islam, ada dalil yang menjelaskan bahwa Dia lebih senang disebut dengan Allah. Untuk itu dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada kawan-kawan yang memberi masukkan saran terhadap ilmu yang kita kembangkan bersama, kata Allah digunakan oleh kita sebagai muslim agar merasa lebih dekat dengan Tuhan.

Maka dari itu, untuk tujuan mempersatukan umat seluruh dunia yang beraneka warna, saya menggunakan nama Tuhan Yang Esa sebagaimana Allah menyebutkan dirinya di hadapan umat yang satu. Itulah alasan mengapa saya memberi konsep logika Tuhan terhadap ilmu berpikir yang saya kembangkan ini. Tentunya Tuhan yang saya maksud dalam persepsi kaum muslimin adalah  Allah swt.

Semoga kita semua dipersatukan dalam satu pemahaman, membangun umat yang satu, umat yang menyembah kepada Tuhan Yang Esa, yang ada di persepsi bahasa masing-masing.  Bagi umat Islam berdasarkan tuntunan wahyu, Tuhan Yang Esa adalah Allah swt yang menurunkan kitab suci Al-Qur’an. Demikian semoga Allah memberi pemahaman kepada kita semua. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master @logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment