Tuesday, July 6, 2021

SURAT YASIN OBAT JANTUNG

OLEH: MUHAMMAD PLATO

“Semua benda memiliki jantung dan jantungnya Al-Qur’an adalah Yasin”. (HR. Tirmidzi). Menurut ahli, hadis ini dhaif namun kaum muslimin yang yang terbiasa membaca surat Yasin, jangan melewatkan membaca surat-surat lainnya. Pada prinsipnya membaca Al-Qur’an surat apa saja tidak ada larangan.

Sekalipun hadis ini dhaif tapi menarik pula untuk kita pikirkan mengapa ada gagasan bahwa surat Yasin ini diumpamakan sebagai Jantung. Jantung berfungsi sebagai pengatur irama kehidupan. Tenang dan tegangnya seseorang dapat dideteksi dari detak jantung. Orang-orang terbaik adalah yang detak jantungnya tenang baik di dalam kondisi ektsrem maupun normal. Sebagaimana kuda-kuda terbaik Nabi Sulaeman memiliki detak jantung tenang, sekalipun telah berlari kencang.

“(ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore.” (Shaad, 38;31).

Jantung memiliki kenyamanan ketika situasi hati dan pikiran terkondisikan tidak menjadi ancaman atau kekhawatiran. Dalam ilmu psikologi, kemampuan mengondisikan hati atau pikiran berkaitan dengan coping, yaitu suatu usaha mengatasi stress atau ketidaknyamanan. Untuk bisa mengatasi ketidaknyamanan diperlukan kemampuan mengolah pengetahuan yang dipersepsi negatif menjadi positif. Untuk itu dibutuhkan panduan berpikir yang sumber pengetahuannya didasari keimanan dan keyakinan kepada Tuhan. Keimanan kepada Allah akan membantu coping. Keimanan adalah pemutlakkan terhadap pengetahuan yang datang dari Allah. “Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.” (Yasin, 36:10).  Untuk itu membaca pengetahuan dari Al-Qur’an harus dengan pemutlakkan (keimanan) bahwa pengetahuan tersebut bersumber dari Allah. Pengetahuan dalam Al-Qur’an adalah bantuan Allah kepada manusia untuk membaca segala kejadian berdasarkan persepsi atau petunjuk dari Allah.

“Bacalah atas nama Tuhanmu Yang menciptakan, (Al ‘Alaq, 96:1). Berdasarkan keimanan, kegiatan membaca adalah pekerjaan mutlak yang akan mendatangkan kebaikan bagi manusia dan itu petunjuk Allah.

Surat Yasin ayat-ayatnya mengandung pengetahuan yang dapat membantu coping terhadap kejadian kejadian yang tidak kita diinginkan. Coping dengan bantuan keterangan ayat-ayat dalam surat Yasin, membantu pikiran dan hati menjadi tenang. Inilah di antara ayat-ayat dalam surat Yasin yang bisa membantu mengkondisikan hati dan pikiran menjadi penenang jantung bila menghadapi kejadian yang tidak menyenangkan.

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka coping pertama adalah, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri.” (Yasin, 36:19). Mempersepsi kemalangan bersumber dari luar adalah akar yang akan membuat masalah menjadi lebih besar dan tidak terselesaikan. Manusia tidak bisa mengubah keadaan di luar dirinya. Atas kehendak Allah, manusia hanya bisa mengubah dirinya sendiri karena manusia itu sendirilah yang berkuasa atas dirinya. Apa yang terjadi di luar dirinya dapat berubah dengan mengubah dirinya sendiri. “…sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, (Al-Anfaal, 8:53). Jadi obat jantung dari surat Yasin adalah apabila mendapat kemalangan jangan menyalahkan orang lain, percayalah pada pengetahuan dari Allah bahwa semua itu datang dari diri sendiri. Jika anda sudah mengetahuinya maka solusinya sudah ditemukan yaitu memperbaiki diri.

Coping kedua, jika kemalangan menimpa mutlakkan (imani) dalam hati dan pikiran bahwa setelah kematian ada kehidupan lagi. Prilaku baik dan buruk di dunia akan jadi akibat di kehidupan setelah kematian. Setelah kematian, prilaku buruk di dunia akan jadi kemalangan dan prilaku baik akan jadi kebahagiaan. “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz).” (Yaasin, 36:12). Jadi kemalangan dan kebahagiaan yang terjadi di dunia, bisa jadi buruk bisa jadi baik sangat tergantung bagaimana kita menyikapinya. Jika kemalangan diterima dengan prilaku baik akan jadi kebahagiaan. Sebaliknya jika kebahagiaan kita terima dengan perilaku buruk akan jadi kemalangan. Kunci coping dalam hidup ini adalah apapun kejadiannya jaga hati, pikiran, sikap, prilaku agar tetap baik. Mutlakkan dalam hatia dan pikiran bahwa setiap prilaku baik yang kita lakukan akan melahirkan kebaikan. “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Ar Rahmaan, 55:60). Hal buruk atau baik yang telah terjadi tidak perlu dikhawatirkan berdampak buruk pada diri kita selama kita selalu menjaga sikap selalu baik, yaitu tidak menyalahkan orang lain.

Coping ketiga, jika kemalangan menimpa mintalah nasihat kepada orang-orang yang tidak meminta upah dari nasihat. Jangan minta nasihat kepada orang-orang yang ketika memberi nasihat harus memberi sesuatu kepada mereka. Orang-orang yang telah diberi petunjuk Allah tidak meminta sesuatu apapun dari nasihat (bantuan) yang telah diberikan kepada orang lain. “ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Yasin, 36:21).  Orang-orang yang tidak meminta upah dari nasihat atau bantuan yang diberikan, tidak akan menambah masalah baru, sehingga hati dan pikiran kita terasa tenang karena tidak akan terbebani dengan masalah baru, dengan berharap sesuatu pada orang pemberi nasihat. Berharap pada selain Allah akan berakibat masalah semakin besar karena menduakan Allah.

Coping ke empat, lakukan pengakuan dosa kepada Allah. Dalam kondisi apapun manusia adalah makhluk pelupa dan tidak luput dari masalah serta kesalahan. Pengakuan ini sebagai bentuk pengakuan diri bahwa manusia tidak punya daya dan upaya untuk menyelesaikan masalah kecuali dengan pertolongan Allah. Lakukan dengan penuh kesadaran dengan hati dan pikiran berserah diri (ikhlas). “Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata. “Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata. Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku.” (Yasin, 36:24-25).

Coping ke lima, "Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu", (Yaasin, 36:47). Sebagaimana Hadis Rasulullah, sedekah yang kita keluarkan akan menolak bala dan membantu kita keluar dari kesulitan. Melalui jalan sedekah Allah melipat gandakan kebaikan melampau keburukan yang pernah kita lakukan. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al Baqarah, 2:261). Balasan sedekah berlipat ganda dari Allah akan menutupi keburukan prilaku kita, hingga kebaikan kita menjadi surplus dan balasan yang akan kit anikmati dari Allah adalah kebaikan.

Coping keenam, “dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus”. (Yaasin, 36:61). Jaga selalu ketauhidan dengan menjadikan Allah satu-satunya penolong. Tidak ada kekuasaan selain Allah. Semua terjadi atas kehendak Allah. Jangan terlintas sedikitpun dalam hati dan pikiran ada keimanan kepada selain Allah. “Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan”. (Yaasin, 36, 82-83). Fokuskan hati dan pikiran selalu berharap dan bergantung kepada Allah saja, ketergantungan pada selain Allah membuat jantung rapuh karena selain Allah tidak memiliki daya dan upaya. Untuk memfokuskan, "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat." (Al-Baqarah, 2:215)

Demikian bimbingan coping dari surat Yaasin, agar jantung-jantung manusia bisa tetap tenang, tegar, sabar, dan tawakal kepada Allah. Bacalah surat Yaasin dan ingatlah bimbingan coping dari Allah agar segala kejadian yang menimpa dirasa ringan dan menentramkan hati dan pikiran, sehingga jantung kita tetap berdetak dengan tenang tanpa ada rasa khawatir dan kecewa. Jantung akan selalu optimis karena berharap pada Allah. Insya Allah semoga kelak kita selalu menjadi orang-orang yang sibuk menerima kebahagiaan dari Allah di dunia maupun akhirat. Wallahu’alam.

No comments:

Post a Comment