Friday, October 4, 2019

FUNGSI BALASAN ALLAH


OLEH: MUHAMMAD PLATO

Agus Mutofa seorang penulis buku Tasawuf Modern mengatakan bahwa “untuk memahami agama Islam sumber mutlaknya adalah Al-Qur’an dan sumber kedua adalah hadis”. Objek yang kita pikirkan adalah pengetahuan dari kitab suci Al-Qur’an. Sebelum meneliti informasi dari Al-Qur’an jangan menggunakan dulu sumber-sumber lain. Pembelajaran yang harus diutamakan di dalam memahami ajaran agama Islam adalah memahami isi Al-Qur’an.

Di dalam Al-Qur’an, Allah selalu mengemukakan balasan-balasan bagi orang-orang yang melakukan kebaikan. Oleh karena itu, Al-Qur’an adalah kitab pembawa kabar gembira bagi orang-orang beriman. Nabi Muhammad saw adalah pembawa kabar gembira bagi umat manusia yang mau menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Sesuai dengan karakteristik Al-Qur’an, seorang guru adalah pembawa kabar gembira bagi murid-muridnya.

Di bawah ini saya buat matrik agar mudah memahami apa fungsi balasan Allah terhadap kebaikan. Pola pikir sebab akibatnya saya gambarkan sebagai berikut;

BALASAN PRILAKU BURUK

PRILAKU DI DUNIA
BALASAN DUNIA/AKHIRAT
PSIKOLOGIS
Membunuh Mukmin dengan Sengaja (An Nisaa, 4:93)
Jahanam dan adab yang besar
Putus Asa/Sedih
Berbuat Jahat (An Nisaa, 4:123)
Kejahatan
Putus Asa/Sedih
Berbuat Dosa (Al Maa’idah, 5:29)
Penghuni Neraka
Putus Asa/Sedih
Memerangi Allah dan Rasul Nya (Al Maa’idah, 5:330
Siksaan yang Besar
Putus Asa/Sedih

Demikian beberapa gambaran bagaimana balasan buruk bagi orang-orang yang berprilaku buruk di dunia. Balasan itu berlaku di dunia dan akhirat. Balasan ini bersifat pasti baik secara fisik maupun fsikis. Selanjutkan saya gambarkan balasan terhadap perbuatan baik
.
BALASAN PRILAKU BAIK

PRILAKU DI DUNIA
BALASAN DUNIA/AKHIRAT
PSIKOLOGIS
Amal baik (An An’aam, 6:160)
Tidak dianiaya
Optimis/Gembira
Mohon ampun dan bertobat (Huud, 11:3)
Kenikmatan yang baik
Optimis/Gembira
Sabar (An Nahl, 16:96)
Pahala lebih baik
Optimis/Gembira
Beramal Saleh (An Nahl, 16:97)
Kehidupan yang baik
Optimis/gembira

Berdasarkan perbandingan balasan perbuatan baik dan buruk di atas, kita bisa pahami untuk apa fungsi informasi balasan-balasan keburukan dan kebaikan menjadi jelas. Balasan terhadap keburukan fungsinya adalah untuk memutuskan harapan orang agar berhenti berbuat jahat. Sebaliknya balasan baik memiliki fungsi membangun harapan (optimisme) atau kabar gembira bagi orang-orang yang telah berbuat baik tetap istiqomah dalam kebaikan. Sekalipun para pembuat kebaikan mendapat ancaman, cemoohan, dan lecehan, mereka akan tetap optimis karena ada balasan baik dari Allah. Pola berpikir inilah yang akan membuat orang-orang beriman selalu bertawakal kepada Allah.

JANJI BALASAN DARI ALLAH ADALAH PEMBENTUK OPTIMISME ORANG-ORANG BERIMAN DALAM BERBUAT BAIK. (MUHAMMAD PLATO)
Pertanyaannya apakah boleh kita berbuat baik karena ingin balasan baik dari Allah? Menurut pendapat penulis selama itu diinformasikan Allah di dalam Al-Qur’an, maka informasi itu bisa kita gunakan untuk menjaga semangat dan kesabaran kita dalam berbuat baik di dunia. Apa saja yang dijanjikan Allah untuk kita, maka hal itu bisa kita jadikan sebagai pembangun optimisme dan penggembira bagi bagi orang-orang baik. Pola pikir ini tidak bertentangan dengan keterangan dan sesuai dengan anjuran Allah.

Hal yang tidak boleh adalah berharap balasan kepada sesuatu yang tidak dijelaskan oleh Allah di dalam Al-Qur’an. Balasan kebaikan selain dari Allah hanyalah angan-angan.

(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah. (An Nisaa, 4:123).

Balasan yang bersifat angan-angan itu adalah balasan-balasan yang dibuat-buat atas dasar dusta, bukan dari keterangan kitab suci. Balasan angan-angan dilakukan orang-orang yang mengajarkan kemunkaran, seolah-olah kebaikan dari Tuhan. Kemunkaran itu mereka ajarkan dari sebuah kitab buatan manusia, lalu dikatakan bahwa kitab itu seolah-olah datang dari Tuhan. Sesungguhnya janji-janji balasan kebaikan di dalamnya adalah angan-angan mereka.

Jadi, selama manusia berbuat baik, dan berharap balasan kebaikan sebagaimana dijanjikan Allah dalam kitab suci Al-Qur’an, maka dia berada di jalan lurus. Dia telah bertahuid kepada Tuhan dengan beriman kepada kitab dan berharap balasan baik dari Tuhan.  Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Trainer Logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment