Thursday, October 3, 2019

PEMBODOHAN MANUSIA BERTAHUN TAHUN


OLEH: MUHAMMAD PLATO

Seorang Ustad dalam sebuah diskusi berkata, “di Yerusalem bacaan orang Yahudi itu Al-Qur’an. Orang Yahudi mereka percaya bahwa Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah. Yang mereka tolak adalah kenabian Nabi Muhammad saw. Karena Nabi bukan dari keturunan Nabi Ibrahim dari Siti Sarah, tetapi dari Siti Hadjar.

Selanjutnya Ustad itu berkata, “berbeda dengan umat Islam di tanah air mereka sangat percaya dan mencintai Rasulullah saw, tetapi kurang begitu suka membaca dan menghayati Al-Qur’an”. Kitab suci Al-Qur’an baru ramai dihafalkan oleh para santri dari juz 1 sampai juz 30. Alhamdulillah. Al-Qur’an bisa terpelihara dengan adanya para penghafal Al-Qur’an.

Saya sebagai generasi muslim dari golongan intelektual, harus memberi sumbangan untuk kejayaan Islam. Saya bisa memahami Al-Qur’an dengan sudut pandang keilmuan dan pendekatan ilmiah.

TUGAS DUNIA PENDIDIKAN MELAHIRKAN GOLONGAN INTELEKTUAL YANG BISA MEMBACA KALIMAT-KALIMAT ALLAH DALAM SELURUH MATA PELAJARAN (MUHAMMAD PLATO)
Namun sudah lama, ada upaya pembodohan terhadap umat manusia. Saya katakan pembodohan terhadap umat manusia karena Al-Qur’an turun untuk umat manusia.

Upaya pembodohan terhadap umat manusia dikatakan oleh Prof. IRS dalam tayangan youtube 23 September 2019 berjudul “cara lauhul mahfudz menghidupkan orang mati hatinya”, sebagai berikut, “pembodohan terhadap umat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya menjauhkan kitab suci Al-Qur’an dari umat, dengan memberi pernyataan bahwa menafsirkan Al-Qur’an tidak boleh dilakukan sembarangan orang, dia itu harus ulama, kiyai, ustad, ahli bahasa Arab, ahli hadist, dll., akhirnya umat menjadi takut mendekati Al-Qur’an dan tidak mempelajarinya.

Untuk membaca dan memahami Al-Qur’an dibuat aturan yang sulit dan memberatkan, sampai diancam barang siapa melakukan kesalahan dalam menafsirkan Al-Qur’an akan masuk neraka. Kalimat ini tidak ada dalam Al-Qur’an, dan bukan perkataan Nabi Muhammad saw. Perkataan ini berasal dari orang-orang yang tidak memahami kandungan Al-Qur’an. Ini adalah kebohongan publik yang sistematis dilakukan untuk melemahkan umat.

Tidak ada bacaan terbaik melebihi Al-Qur’an. Jika kita berpendapat merujuk kepada Al-Qur’an tidak ada yang bisa meluruskan kesalahan pendapat kita kecuali dengan dalil Al-Qur’an. Orang yang memahami Al-Qur’an akan tunduk kepada keterangan Al-Qur’an. Maka orang-orang yang memahami substansi Al-Qur’an tidak akan berani menentang atau ngotot menentang ayat Al-Qur’an. Tidak akan terjadi perdebatan bagi manusia yang memahami Al-Qur’an. Jika ada orang yang menyampaikan perkataan bersumber pada Al-Qur’an maka dia akan tunduk pada ayat Al-Qur’an tersebut.

Orang-orang yang menghujat dan menghina kepada mereka yang mencoba menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an maka dia adalah golongan Abu Lahab, yang dibenci oleh Allah dan kelak mati dalam kekafiran jika tidak menghentikannya. Dia tidak akan mendapat petunjuk dari Allah sampai ujung hidupnya.

Al-Qur’an adalah milik semua, karena itu semua orang anak-anak, remaja, dewasa, tua, berpendidikan tidak berpendidikan bisa mendapat petunjuk dengan membaca dan memahami Al-Qur’an melalui terjemahan, tafsir bahasa yang dapat dipahaminya. Semoga Allah memberi hidayah pengetahuan Al-Qur’an kepada kita semua.

Tidak akan pernah ada satu-satunya orang yang ahli menafsir Al-Qur’an di muka bumi ini. Terlalu rendah kualitas Al-Qur’an jika hanya bisa ditafsir oleh satu orang ahli. Maka salah satu kemukjizatan Al-Qur’an adalah dia bisa ditafsir oleh semua kalangan sesuai kecerdasannya, karena Al-Qur’an adalah wujud kasih sayang  Allah untuk semua makhluk ciptaannya.

Ajarkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam seluruh mata pelajaran di sekolah sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan anak-anak. Itulah implementasi pendidikan berke-Tuhan-an Yang Maha Esa. Wallahu’alam.

(Penulis Master Trainer Logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment