Friday, October 4, 2019

THE POWER OF REPETITION


OLEH: MUHAMMAD PLATO

Mengulang-ngulang kebaikan adalah cara pembelajaran yang harus dilakukan di sekolah. Shalat dhuha 12 rakaat harus dilakukan secara terus menerus. Mengulang-ngulang kebaikan adalah perintah dari Allah. Shalat adalah kebaikan yang harus diulang-ulang tiap hari.

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (Al Jumu’ah, 62:10).

Menurut Prof. Fahmi Basya, mengingat Allah banyak-banyak adalah mengulang-ngulang perbuatan baik sesering mungkin. Shalat dhuha 12 rakaat setiap hari dilandasi dengan perintah Allah, dalam rangka mengingat Allah banyak-banyak.

MENGULANG-NGULANG KEBAIKAN ADALAH PERINTAH ALLAH YAITU BANYAK-BANYAK MENGINGAT ALLAH. (MUHAMMAD PLATO)
Kesuksesan akan tercapai jika seseorang melakukan kebaikan berulang-ulang. Praktek pendidikan di sekolah adalah mengulang-ngulang perbuatan baik. Semakin sering kebaikan diulang-ulang maka dia akan jadi karakter. Semakin sering seseorang melakukan perbuatan baik maka dia akan dikenal sebagai orang berkarakter baik. Dapat dipahami bahwa sukses itu sama dengan karakter baik (akhlak mulia), prilaku baik yang diulang-ulang.

Dari pengulangan harus mulai merasakan dampak yang terjadi. Dari perasaan tersebut timbul berbagai macam pengetahuan dan pemahaman. Rasa dari prilaku baik yang diulang-ulang bisa diketahui dengan mengunakan pola pikir ilmiah seperti seorang ilmuwan ketika melakukan penelitian. Penelitian itu dilakukan dengan merasakan akibat-kaibat apa yang terjadi setelah melakukan kebaikan berulang-ulang.

Semakin sering rasa itu dirasakan, dinikmati dan mejadi sebuah kenyamanan, maka 
akan timbul akumulasi pengetahuan. Dari akumulasi pengetahuan yang banyak itu, maka didapatlah sebuah keyakinan berdasarkan penglihatan dan keabsolutan terhadap kebenaran dengan dukungan bukti dan rasa yang tidak diragukan.

Jika kita melakukan pengulangan shalat tanpa dibarengi dengan penelitian atas akibat yang terjadi pada diri kita berdasar petunjuk Allah, maka motivasi untuk melakukan shalat tiap hari akan mengalami penurunan. Lama-lama shalat akan ditinggalkan.

Untuk itu ketika melaksanakan shalat dibutuhkan akal untuk melakukan pengamatan kejadian-kejadian apa yang terjadi setelah shalat, tetnu berdasar petunjuk Tuhan. Akal di sini berfungsi sebagai pembentuk kesadaran bahwa apa yang diberitakan Allah sehabis shalat benar-benar terjadi.
Pengulangan (repetition) bukan saja bertujuan membentuk karakter tetapi membuka kesempatan pikiran untuk memahami apa yang terjadi. Sehingga kegiatan shalat ataupun kebaikan bisa dirasakan manfaatnya dan menjadi sebuah kebenaran ainul (dilihat)  dan haqqul (kokoh) yakin. Wallahu ‘alam.

(Penulis Head Master Logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment