Saturday, November 16, 2019

RINDU BERAT PADA ALLAH

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Pernahkah Anda merasa rindu? Jika Ya, apa yang dirasakan pada saat Anda rindu? Maka perasaan rindu itu akan sulit diutarakan dengan kata-kata, karena tidak akan pernah ada kata-kata yang mampu melukiskannya. Untuk itulah dibutuhkan pemikiran, sebab melalui pemikiran kita bisa mendefinisikan dan memahami rasa rindu. Jika Anda orang beriman, sejauhmana kualitas rindu Anda kepada Allah?

Baiklah kita simak apa definisi rindu dari kitab suci Al-Qur’an. Sebelum mengaji Al-Qur’an kita lihat dulu fakta di lapangan. Apa yang ada dalam pikiran ketika hati merasa rindu? Pikiran biasanya mengingat objek yang dirindukan. Pikiran akan mengungkap data yang ada di long term memory. Bentuk wajah, tubuh, kejadian, melalui imajinasi objek-objek yang dirindukan ditampilkan senyata mungkin. Berdasarkan fakta itu, saya definisikan rindu adalah ingat sesuatu. Ketika ingat sesuatu, objeknya bisa manusia, tempat, benda, binatang, hewan, Tuhan, apapun, maka kita memasuki wilayah rindu.

MEREKA YANG RINDU BERAT SEKALI KEPADA ALLAH, YAITU  MEREKA YANG INGIN SEGERA KEMBALI BERSATU DENGAN ALLAH (MUHAMMAD PLATO)
Kualitas rasa rindu jika kita jelaskan melalui nalar (pikiran) memiliki beberapa tingkatan. Sehingga jika kita merasa rindu, rasa itu bisa dikategorikan sebagai rindu ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Beberapa kualitas rindu akan saya jelaskan dengan merujuk kepada kitab suci Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an ada perintah agar manusia rindu Allah, yaitu dengan mengingat-ingat Allah.  

RINDU RINGAN (INGAT)

Rindu ringan terjadi jika kita ingat Allah. Jika kita ingat Allah itu tanda, kita memasuki rindu level satu kualitasnya ringan. Pada rindu level satu, Allah hanya kita ingat selewat di dalam pikiran. Rindu Allah dengan mengingat Allah diperintahkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an;

 “wanadkuroka katsiron” “dan banyak mengingat Engkau”. (Thahaa, 20:34). “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Al Jumu’ah, 62:10).

RINDU SEDANG (INGIN BERTEMU/MELIHAT)

Pada tahap selanjutnya, kualitas rindu akan meningkat dalam bentuk menampilkan wujud dalam imajinasi. Sebagaimana kita lakukan ketika kita ingat seseorang, kualitas rindu akan meningkat dengan menampilkan imajinasi wajah yang kita rindukan. Rindu ini sudah memasuki level dua. Rindu level dua sebagaimana Nabi Ibarahim ketika sedang dalam proses pencarian Tuhan. Orang-orang yang rindu sedang, pada dasarnya akan mencari tampilan yang dirindukannya.

Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam". Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. (Al An’aam, 6:76-78).

Perjalanan hidup seseorang akan mengalami masa-masa rindu sedang dimana mereka tidak bisa bertemu, namun berusaha menghadirkan wajah-wajah yang dirindukannya dalam bentuk imajinasi. Berimanjinasi menjadi obat rindu bagi orang-orang yang merasa rindu di level dua. Derajat kerinduan seseorang sudah termasuk tinggi, jika kerinduaannya disertai dengan imajinasi bisa melihat wajah Allah kelak di akhirat nanti.

(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Al Baqarah, 2;46).

RINDU BERAT (INGIN DEKAT)

Level rindu selanjutnya adalah ketika kita ingin dekat dengan benda, orang, yang kita cintai. Demikian juga rindu berat pada level tiga kepada Allah terjadi jika kita ingat Allah dan ingin selalu dekat bersama Nya. Inilah level rindu seseorang yang sudah mampu merasakan kehidupan surga di akhirat, jiwa-jiwa mereka tenang dan tunduk kepada Allah.

Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam surga kenikmatan. (Al Waqi’ah, 56:12).

RINDU SANGAT BERAT (INGIN KEMBALI BERSATU)

Level rindu selanjutnya adalah ketika kita ingat, bukan hanya ingin dekat tetapi ingin bersatu menjadi bagian dari orang yang kita rindukan. Inilah kualitas rindu tertinggi manusia kepada Allah yaitu ketika ruh ingin kembali bersatu menjadi bagian dari Tuhan. Level rindu ini dimiliki oleh orang-orang yang sudah melepaskan kehidupan dunia, memahami siapa jati diri sesungguhnya. Kehidupannya hanya untuk kepentingan umat, dan kebutuhan pribadinya hanya ingin bersatu kembali bersama Tuhannya.  

Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan. (Yasin, 36:83).

(Penulis Head Master Trainer)

No comments:

Post a Comment